Cegah Serangan Jantung Sejak Dini, IDI Kota Bekasi Berikan Informasi Pengobatan

Ilustrasi terkena serangan jantung
Ilustrasi terkena serangan jantung
Sumber :
  • chajamp dari Freepik

VIVA – Menurut informasi dari idibekasi.org, salah satu penyakit yang bisa menyerang terutama orang dewasa adalah serangan jantung. Serangan jantung, atau infark miokard, adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti secara tiba-tiba, menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan kematian.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Kota Bekasi adalah organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. IDI berkomitmen untuk membangun kesehatan masyarakat melalui berbagai program dan kolaborasi dengan sektor lain.
IDI Kota Bekasi memperketat pengawasan terhadap izin praktik dokter untuk memastikan bahwa semua tenaga medis yang beroperasi di wilayah tersebut memiliki lisensi yang sah dan memenuhi standar yang ditetapkan. Organisasi ini juga terlibat dalam pembangunan kesehatan di daerah dengan melakukan kerjasama lintas sektor, termasuk program-program kesehatan masyarakat.

IDI Kota Bekasi saat ini sedang melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab serangan jantung dan obat yang direkomendasikan bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya serangan jantung?

Dilansir dari laman https://idibekasi.org, serangan jantung dapat terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terganggu atau terhenti, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan jantung. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya serangan jantung meliputi:

1. Adanya gejala penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit yang menyebabkan penumpukan plak (kolesterol, lemak, dan zat lainnya) di arteri koroner, yang menyempit dan menyumbat aliran darah ke jantung. PJK merupakan salah satu penyakit jantung yang paling umum dan bisa menyebabkan serangan jantung.

2. Kolesterol tinggi

Kolesterol yang terlalu tinggi adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko serangan jantung. Kadar kolesterol LDL yang tinggi, atau kolesterol jahat, dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri, meningkatkan risiko serangan jantung.

3. Adanya tekanan darah tinggi atau hipertensi

Tekanan darah tinggi merusak arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dengan mempercepat proses aterosklerosis. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada jantung, seperti penyakit Arteri Koroner, pembesaran jantung kiri dan gagal jantung.

4. Adanya obesitas atau kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan serangan jantung. Kelebihan berat badan juga meningkatkan tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi, yang merupakan faktor risiko lainnya untuk serangan jantung.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengatasi gejala serangan jantung?

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah merangkum beberapa obat yang bisa mengatasi gejala dan mengurangi penyakit jantung. Untuk mengatasi gejala serangan jantung, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:

1. Aspirin

Aspirin adalah obat pertama yang disarankan untuk mencegah gumpalan darah yang dapat menyumbat arteri koroner. Dengan menghambat agregasi platelet, aspirin dapat mengurangi risiko serangan jantung.

2. Antikoagulan

Obat antikoagulan, seperti warfarin dan heparin, digunakan untuk mencegah gumpalan darah yang lebih besar dan menghalangi arteri koroner. Namun, obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko perdarahan, sehingga perlu dikonsultasikan langsung dengan dokter.

3. Morfin

Morfin digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang parah serta kecemasan yang mungkin dialami pasien selama serangan jantung. Penggunaan morfin harus diawasi oleh tenaga medis.

4. ACE Inhibitor

Salah satu jenis obat yang tergolong ACE Inhibitor adalah Ramipril dan Lisinopril. Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban pada jantung dengan memperlebar pembuluh darah.

Pengobatan serangan jantung harus dilakukan di bawah pengawasan dokter, dan penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala serangan jantung.