Waspada! 20 Tanda Tubuh Memberi Sinyal Kamu Konsumsi Terlalu Banyak Gula

Ilustrasi Gula
Sumber :
  • www.freepik.com

VIVA – Pernahkah Anda merasa lelah terus-menerus meski sudah banyak makan? Atau mungkin kulit Anda sering berjerawat? Bisa jadi, konsumsi gula yang berlebihan menjadi penyebabnya. Gula, yang sering dianggap sebagai sumber energi utama, ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang tanda-tanda tubuh kelebihan gula dan cara mengatasinya.

Kenali Gejala Konsumsi Gula Berlebih 

Konsumsi gula yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Meski gula merupakan sumber energi, asupan berlebih dapat memicu berbagai masalah. Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tubuh Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak gula, mengutip dari sumber-sumber yang dirangkum oleh Google.

  1. Peningkatan Berat Badan
    Gula mengandung kalori tinggi tetapi minim nutrisi. Konsumsi gula berlebihan sering kali menyebabkan penumpukan lemak di area tubuh tertentu, terutama di sekitar perut. Hal ini berkontribusi pada kenaikan berat badan, terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
  1. Jerawat
    Lonjakan kadar gula darah akibat konsumsi gula memicu produksi insulin, yang pada akhirnya meningkatkan produksi minyak di kulit. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, sehingga memperburuk kondisi kulit.
  1. Kecanduan Gula
    Gula dapat memengaruhi otak seperti zat adiktif. Saat Anda mengonsumsi gula, otak melepaskan dopamin, yang memberikan sensasi senang sementara. Ini menciptakan pola ketergantungan yang membuat Anda terus menginginkan makanan manis.
  1. Mudah Marah
    Lonjakan cepat gula darah setelah konsumsi makanan manis biasanya diikuti oleh penurunan yang drastis. Fluktuasi ini dapat memengaruhi suasana hati secara langsung, membuat seseorang lebih mudah merasa frustrasi atau marah tanpa sebab yang jelas.
  1. Gigi Berlubang
    Gula adalah makanan favorit bagi bakteri di mulut. Ketika gula dipecah, bakteri menghasilkan asam yang menyerang enamel gigi, sehingga memperbesar risiko gigi berlubang, terutama jika kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik.
  2. Kelelahan
    Meski gula memberikan dorongan energi instan, efeknya hanya bersifat sementara. Penurunan gula darah yang drastis setelahnya membuat tubuh merasa lelah dan kehilangan energi, terutama di siang hari.

  3. Tekanan Darah Tinggi
    Studi menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.

  4. Insomnia
    Mengonsumsi makanan atau minuman manis sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur. Gula meningkatkan aktivitas otak, membuat Anda lebih sulit untuk mencapai tidur nyenyak.
  1. Kurangnya Energi
    Setelah energi dari gula habis, tubuh sering kali terasa lemas karena tidak adanya cadangan energi yang tahan lama, terutama jika pola makan Anda kurang seimbang.
  1. Rasa Lapar Berlebihan
    Makanan manis tidak memberikan rasa kenyang yang bertahan lama. Hal ini membuat Anda merasa lapar lebih cepat, bahkan setelah makan dalam jumlah cukup.
  1. Kebingungan Otak
    Tingginya kadar gula dalam darah dapat menghambat kemampuan otak untuk fokus dan berpikir jernih. Kondisi ini dikenal dengan istilah "brain fog" yang dapat mengganggu produktivitas.
  1. Masalah Kulit
    Selain jerawat, gula juga berperan dalam memperburuk kondisi kulit lainnya, seperti kulit kusam, kering, atau mudah iritasi.
  1. Energi Rendah
    Asupan gula yang berlebihan cenderung menghabiskan energi tubuh lebih cepat. Tanpa asupan protein atau serat yang seimbang, tubuh akan lebih sering merasa lelah.
  1. Perut Kembung
    Gula, terutama dalam bentuk olahan, dapat menyebabkan fermentasi di saluran pencernaan. Proses ini menghasilkan gas yang membuat perut terasa penuh dan kembung.
  1. Hasrat Makanan Manis
    Gula memicu siklus keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan manis. Lingkaran ini sulit dihentikan tanpa usaha sadar untuk mengurangi asupannya.
  1. Menguras Energi
    Dalam jangka panjang, konsumsi gula berlebih dapat mengganggu metabolisme tubuh, sehingga mengakibatkan kelelahan yang kronis dan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
  1. Kulit Gatal
    Fluktuasi kadar gula darah dapat memengaruhi kondisi kulit, membuatnya terasa gatal atau bahkan memicu reaksi alergi ringan pada beberapa orang.
  1. Sering Mencari Camilan
    Makanan tinggi gula memberikan dorongan energi singkat yang cepat habis. Hal ini membuat Anda sering merasa lapar di antara waktu makan utama, sehingga meningkatkan kebiasaan ngemil.
  1. Sulit Tidur Nyenyak
    Tingginya kadar gula dalam tubuh dapat merangsang sistem saraf dan meningkatkan aktivitas otak. Hal ini membuat tidur terasa tidak nyenyak dan sering kali terbangun di malam hari.

Rasa Haus Berlebihan
Kadar gula darah yang tinggi mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Akibatnya, Anda mungkin merasa lebih sering haus meskipun telah minum cukup air.

Konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 10% dari total asupan kalori harian. Untuk rata-rata orang dewasa, ini setara dengan 50 gram atau sekitar 12 sendok teh gula per hari. Untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh asupan gula berlebih, Anda bisa mulai dengan mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi gula, memilih buah-buahan segar sebagai alternatif pemanis alami, dan memperbanyak minum air putih guna menjaga hidrasi tubuh.

Untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal, penting untuk membatasi asupan gula dan menggantinya dengan sumber nutrisi yang lebih sehat seperti buah-buahan dan sayuran. Dengan menerapkan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, Anda dapat menghindari dampak negatif dari konsumsi gula berlebih.