dr. Tirta Sebut Orang yang kerja Shift Malam dan Kreatif Masa Tuanya Bisa Kena Stroke, Kenapa?

Ilustrasi susah tidur.
Sumber :
  • Times of India

Jakarta, VIVA – Tidur malam yang cukup memiliki peranan penting bagi kesehatan. Orang dewasa sendiri diwajibkan untuk tidur selama enam hingga tujuh jam sehari. 

“Yang harus enggak boleh dibantah adalah kamu harus tidur 6-7 jam sehari, itu enggak boleh diganggu gugat,” kata dr. Tirta dalam potongan podcastnya bersama dengan Marco dan Marlo.

Namun tidur malam juga tidak boleh berlebihan. Sebab jika berlebihan juga bisa memberikan efek seperti lemas dan dehidrasi atau kekurangan cairan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Di sisi lain, dr. Tirta juga tidak membenarkan jika merapel jam tidur malam anda ke jam tidur siang.

Ilustrasi Sedang Tidur

Photo :
  • freepik.com/diana.grytsku

Misalnya ketika malam Anda hanya bisa tidur selama empat jam kemudian tiga jam sisanya Anda alihkan ke jam tidur siang. Dia menjelaskan bahwa tidur malam sendiri tidak bisa digantikan dengan tidur siang.

Sebab tidur malam menjadi waktu bagi tubuh untuk melakukan recovery

“Itu enggak boleh, jadi tidur terbaik itu adalah tidur saat malam. Jadi tidur saat malam itu tidak bisa dirapel atau digantikan oleh tidur siang. Kenapa? Karena saat malan mayoritas organ tubuh kita tuh melakukan recovery,” jelasnya.

Diungkap dr. Tirta masyarakat yang tidur kurang dari enam jam bisa mempengaruhi masalah kesehatan di masa tuanya.

Misalnya saja mereka yang bekerja di industri kreatif yang memiliki jam tidur tidak teratur dan kurang bisa berisiko mengalami stroke di masa tuanya.

“Jadi ketika kamu tidurnya berantakan di saat malam contoh tidur malam itu 6 jam kamu tidur 4 jam karena industri kreatif harus edit, revisi, tetek bengek kalau enggak nanti enggak dibayar. Pasti stres kan? Itu akan menyebabkan masa tuanya stroke,” ujarnya.

dr. Tirta juga menjelaskan jika mereka yang merapel istirahat malamnya ke tidur siang artinya dia Hany mengistirahatkan otaknya saja secara temporer dan tidak membuat tubuh mereka recovery secara sempurna. 

“Intinya adalah yang kita lupa saat malam itu kita ngerasa 'aku begadang atau aku tidur 3 jam kurapel (tidurnya) saat siang' tidur siang itu hanya mengistirahatkan otak secara temporer, tetapi tidak membuat tubuh itu recover. Tubuh itu harus recover saat malam,” ujarnya.

Pria asal Surabaya ini juga menjelaskan tak hanya dibayangi stroke saja. Orang-orang yang jam tidur malamnya kurang dari 6 hingga 7 jal juga berisiko mengalami penyakit kronis.

“Makanya orang-orang industri kreatif yang jam kerjanya bebas itu sering mengalami penyakit-penyakit kronis. Satu stroke, dua gagal jantung, ketiga diabetes melitus atau kencing manis,” ujarnya.

“Orang yang shift malan itu bukan hanya DJ, dokter juga ada yang shift malam, jaga kasir SPBU, polisi, semua tuh shift malam. Orang yang di shift malam itu tidak akan recovery kan? Makanya dia penyakitnya enggak jauh-jauh dari stroke, dan penyakit sistemik,” jelasnya.