Susu UHT Aman untuk Anak, Tapi...

Ilustrasi susu/anak.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Konsumsi susu Ultra High Temperature (UHT) sempat menjadi perhatian hangat orangtua. Banyak dari mereka memilih untuk tidak lagi memberikan susu UHT lantaran alasan kesehatan.

Terkait dengan itu, Spesialis gizi, Esti Nurwati, S.Gz, RD. MPH, PhD menyebut bahwa konsumsi susu UHT untuk anak tergolong aman. Sebab, dalam pemrosesannya, susu UHT sendiri melalui proses pemanasan dan pendinginan yang cepat sehingga meminimalisir pertumbuhan bakteri. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

"Anak konsumsi UHT itu aman karena sebenarnya UHT itu susu segar melalui proses pemanasan dan pendinginan dengan cepat sehingga meminimalisir pertumbuhan bakteri,” kata dia dalam acara Konferensi Pers Indomilk Kids Rendah Gula di JCC Senayan, baru-baru ini. 

Ilustrasi susu.

Photo :
  • Freepik/freepik

Esti lebih lanjut menjelaskan, susu UHT juga sudah melalui proses fortifikasi. Fortifikasi adalah proses penambahan zat gizi ke dalam bahan pangan untuk meningkatkan kualitasnya dan memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Beberapa manfaat fortifikasi antara lain untuk mencegah defisiensi mikronutrien, seperti vitamin dan mineral, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti anemia, gondok, dan rabun senja.

“Dan itu difortifikasi juga karena susu segar itu kan seadanya. Kalau susu yang difortifikasi itu ditambahkan zat besi, itu kan penting untuk otak anak dan mencegah anemia serta sebagainya. Jadi ada fortifikasi apalagi kita ingin sampai anak umur 6 tahun mengoptimalkan pertumbuhan otak, pertumbuhan tinggi badan. Makanya ada fortifikasi di situ. Biasanya dari brand menyusaikan dengan kebutuhan anak,” ujarnya. 

Namun, konsumsi UHT juga tidak boleh berlebih mengingat beberapa produk susu UHT mengandung kandungan gula yang berlebih. Ditakutkan anak-anak yang mengonsumsi gula berlebih bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas. Obesitas sendiri merupakan pangkal dari berbagai masalah penyakit serius seperti diabetes. 

Lebih jauh Esti mengungkap, susu memang merupakan salah satu sumber protein hewani. Namun, orangtua juga harus mengenalkan anak dengan sumber protein hewani lainnya.

"Meskipun susu bagus karena mudah diserap oleh tubuh, tetapi dari Kementerian Kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi beraneka ragam sumber protein hewani. Susu memang protein hewani sebenarnya, tapi sebaiknya (konsumsi protein hewani) beragam, agar anak bisa mengenal (protein hewani) ada telur, ayam, ikan dan sebagainya,” ujarnya.

Untuk konsumsi susu UHT yang sesuai agar tak berlebihan sendiri maksimal adalah dua kali sehari. Dia juga menyebut hal ini tergantung pada berat badan dan usia anak yang mengonsumsinya. 

"Sehingga dari susu agar tidak berlebih juga jadinya bisa 2 kali sehari, sisanya gunakan sumber protein hewani lainnya. (2 kali itu) Tergantung berat badan dan usianya, kalau 2 tahun cukup yang kecil-kecil (ukurannya),” jelasnya.