Tertarik Lakukan Inseminasi? Perhatikan Hal Ini

Ilustrasi sperma
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

Jakarta, VIVA – Inseminasi merupakan salah satu bentuk teknologi reproduksi berbantu yang memerlukan kualitas sperma yang baik. Menurut dokter spesialis andrologi dr. William Sp. terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh pria sebelum menjalani inseminasi.

Pertama, pria disarankan untuk memperbaiki faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan sperma, seperti pola hidup tidak sehat, tekanan darah tinggi, kadar gula, dan kolesterol tinggi. Scroll lebih lanjut ya.

“Karena zaman sekarang banyak ada yang pola hidupnya tidak sehat, mungkin ada penyakit-penyakit tertentu yang mungkin dia tidak tau, gaya hidupnya yang tidak sehat, itu sangat mempengaruhi sperma,” jelas dr. William saat mengisi diskusi di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Kemudian, pria juga perlu memperhatikan kondisi khusus yang dapat memengaruhi kualitas sperma. Misalnya, jika terdapat masalah hormonal atau disfungsi seksual, hal tersebut harus diatasi terlebih dahulu. 

“Ada beberapa memang kondisi khusus yang harus diperbaiki, seperti hormonal, mungkin kalau hormonnya kita stabilkan sampai batas yang bagus, maka spermanya produksinya akan bagus lagi,” ujarnta.

Salah satu aspek penting yang ditekankan adalah abstinensia. Pria disarankan untuk tidak mengeluarkan sperma dalam bentuk apapun selama 2 hingga 7 hari sebelum inseminasi, dengan rekomendasi optimal selama 3 hingga 5 hari. 

“Kalau prediksi masa subur istri sekitar 3-5 hari lagi, sebaiknya jangan dikeluarkan dulu, minimal 48 jam,” ujarnya.

Diskusi Tentang Inseminasi

Photo :
  • VIVA / Syaharani Panca

Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas sperma, dr. William juga memberikan beberapa tips. Di antaranya adalah menjaga berat badan ideal melalui olahraga, mengurangi penggunaan rokok dan vape, serta mengatur jam tidur dan istirahat. dr. William juga menekankan bahwa kehamilan adalah sebuah titipan dan bukanlah perlombaan. 

“Sperma berperan penting dalam keberhasilan inseminasi, karena inseminasi inikan semi alami, jadi kita cuman bypass tapi spermanya tetap harus berenang untuk mencapai tumbuhi sel telur,” katanya.