Duh, Konsumsi Protein Masyarakat Indonesia Jauh di Bawah Negara ASEAN
- istockphoto.com
Jakarta, VIVA – Protein merupakan nutrisi esensial yang memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan tubuh. Prof. Dr. Rimbawan, Nutrition Advisory Board Herbalife Indonesia, mengungkapkan bahwa konsumsi protein masyarakat Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga di ASEAN.
“Sebanyak 46% orang Indonesia mengalami kekurangan asupan protein harian. Konsumsi protein kita rata-rata hanya 62 gram per kapita, lebih rendah dibandingkan Malaysia (159 gram), Thailand (141 gram), dan Filipina (93 gram),” katanya. Scroll lebih lanjut ya.
Protein tersusun atas rantai asam amino yang saling terhubung melalui ikatan peptida. Terdapat lebih dari 300 jenis asam amino di alam, namun tubuh manusia hanya membutuhkan 20 jenis untuk berbagai fungsi penting, seperti mencegah penyakit jantung, memperkuat sistem imun, hingga menjaga berat badan.
“Tiga peran utama protein adalah menjaga jaringan tubuh agar tetap baik, membantu mengendalikan berat badan, serta mendukung fungsi tambahan melalui asam amino yang tidak dimiliki nutrisi lain,” ujar Prof. Rimbawan.
Dengan manfaat yang begitu besar, penting bagi masyarakat untuk mengonsumsi protein berkualitas tinggi. Salah satu sumber protein nabati terbaik adalah kacang kedelai. Kedelai mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
“Kedelai memiliki kandungan protein sebanyak 36-56% dari berat keringnya, dengan skor PDCAAS yang hampir setara dengan protein hewani,” kata Prof. Rimbawan.
Nilai PDCAAS (Protein Digestibility-Corrected Amino Acid Score) menjadi indikator kualitas protein, yang memperhitungkan kelengkapan asam amino esensial dan daya cerna. Dalam 100 gram kedelai rebus, terkandung 16,6 gram protein, menjadikannya sumber protein ideal untuk mendukung sintesis otot dan fungsi tubuh lainnya.
Untuk membangun otot dan mempertahankan kesehatan tubuh, asupan protein optimal berkisar antara 1,6–2,2 gram per kilogram berat badan per hari.
“Mengonsumsi protein lebih dari 2,2 gram per kilogram per hari tidak memberikan manfaat tambahan untuk pembentukan otot,” jelas Prof. Rimbawan. Konsumsi protein yang merata sepanjang hari juga penting untuk mengoptimalkan sintesis protein tubuh.
BCAA (Branch Chain Amino Acid), termasuk leucine, arginin, dan glutamin, memiliki peran dominan dalam memperkuat fungsi protein. Protein dengan kandungan asam amino yang lengkap, seperti yang terdapat pada kedelai, menjadi pilihan tepat untuk mendukung kebutuhan tersebut.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan asupan protein berkualitas, Herbalife meluncurkan varian terbaru F1 Shake Mix Cafe Latte.
“Sebelumnya, kami sudah memiliki lima varian shake. Kini, kami hadir dengan Shake Latte, yang memiliki cita rasa kopi, cocok untuk pecinta kopi,” ujar Oktrianto Wahyu Jatmiko, Director & General Manager PT Herbalife Indonesia.
Minuman ini mengandung 7 gram protein per sajian dengan bahan utama soy protein isolate. Rendah lemak dan dilengkapi serat, vitamin, serta mineral, shake ini menjadi alternatif praktis untuk mendukung kebutuhan protein harian.