Mariana Yunita, Penggerak Edukasi Hak Kesehatan Seksual untuk Remaja di NTT

Mariana Yunita, penerima penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2020
Sumber :
  • Astra

NTT, VIVA – Mariana Yunita Hendriyani Opat adalah salah satu sosok inspiratif dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menerima penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2020. Penghargaan tersebut berkat atas dedikasinya dalam bidang kesehatan, khususnya dalam edukasi hak kesehatan seksual bagi anak dan remaja. 

Sosok Mariana mendirikan Tenggara Youth Community, yang kemudian meluncurkan program Bacarita Kespro, sebuah inisiatif inovatif yang bertujuan untuk mengedukasi dan memberdayakan remaja di wilayah NTT tentang kesehatan seksual dan reproduksi.

Pentingnya Edukasi Seksual di NTT

Ilustrasi kekerasan seksual.

Photo :
  • Pexels

Pada saat itu, Mariana menemukan bahwa dari 500 remaja di NTT, sebagian besar tidak memiliki akses ke informasi atau komunitas yang aman untuk membahas topik-topik kesehatan seksual. Kondisi ini menyebabkan rendahnya pemahaman mengenai isu-isu penting seperti hak kesehatan reproduksi, kehamilan di usia remaja, serta pencegahan pelecehan seksual, yang masih kerap terjadi di lingkungan mereka. 

Ketidaktahuan ini sering kali mengakibatkan kehamilan di luar pernikahan dan berujung pada pengeluaran remaja dari sekolah. Lebih miris lagi, banyak orang tua yang tidak tahu tentang hak-hak remaja mereka, sehingga tidak mampu memberikan dukungan yang memadai ketika anak-anak mereka menghadapi masalah tersebut.

Bacarita Kespro: Ruang Aman untuk Edukasi dan Curhat Remaja

Mariana Yunita, penerima penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2020

Photo :
  • Astra

Nama Bacarita Kespro berasal dari bahasa Melayu Kupang, yang berarti "bercerita". Program ini menyediakan ruang aman bagi para remaja untuk berdiskusi tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam program ini, edukasi dilakukan melalui metode yang kreatif dan menyenangkan, seperti mendongeng, permainan edukatif, serta alat peraga interaktif. Cara-cara ini membantu para remaja belajar tanpa merasa canggung atau takut, menjadikan Bacarita Kespro sebagai sarana pendidikan yang tidak hanya informatif tetapi juga inklusif.

Menjangkau Komunitas yang Terpinggirkan

Bacarita Kespro secara khusus menyasar remaja yang berasal dari kelompok rentan seperti masyarakat miskin, yang kurang terlayani, atau yang secara sosial terpinggirkan. Hingga kini, program ini telah berhasil menjangkau sekitar 2.000 remaja di 43 komunitas di NTT, termasuk di Kota Kupang, Desa Oesao (Kabupaten Kupang), Desa Neke (Kabupaten Timor Tengah Selatan), dan Pulau Kera (Kabupaten Sumba Timur). Keberhasilan ini juga didukung oleh kerja sama dengan organisasi lokal dan nasional, seperti BKKBN, Komisi Penanggulangan AIDS, dan Woman for Indonesia, serta lembaga seperti Kopernik.

Mariana berharap inisiatif ini akan terus berkembang sehingga lebih banyak remaja di NTT dan daerah lainnya mendapatkan hak yang sama untuk memahami kesehatan seksual mereka. Dengan Bacarita Kespro, Mariana bukan hanya memberikan edukasi tetapi juga memperjuangkan hak-hak remaja yang sering kali tidak mendapatkan tempat dalam komunitas mereka.