Sering dikaitkan dengan Karma, Benarkah Gancet Bisa Terjadi pada Pasangan?

Ilustrasi seks/bercinta.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

Jakarta, VIVA – Istilah gancet mungkin sudah tidak asing di telinga masyarakat. Bahkan masyarakat beberapa kali sempat dihebohkan dengan kabar mengenai gancet yang terjadi ketika pasangan muda-mudi melakukan hubungan seks.

Dalam istilah medis, Gancet sendiri adalah penis captivus yang merupakan suatu kondisi penis yang terjepit pada vagina. Hal ini bisa terjadi saat otot-otot panggul bawah perempuan berkontraksi sangat kuat atau tertarik saat penis berada di dalam vagina.

Kontraksi otot tersebut menyebabkan bukaan vagina menyempit dan akhirnya membuat laki-laki jadi merasa kesulitan untuk mengeluarkan penisnya, terutama saat masih dalam keadaan ereksi. Fenomena gancet sendiri di dalam masyarakat tanah air sering dikaitkan dengan karma akibat melakukan hubungan seks terlarang.

Lantas benarkah ketika seseorang melakukan hubungan intim, bisa terjadi insiden gancet? Terkait hal ini, seksolog kenamaan dr. Boyke angkat bicara, dalam video yang diunggah di akun TikTok Wish by dr. Boyke, dirinya membantah tentang insiden gancet itu sendiri.

"Benar enggak sih orang yang melakukan hubungan seksual itu benar terjadi gancet dimana vagina menjepit alat kelamin pria sehingga tidak bisa lepas seperti anjing? Itu tidak benar," kata dia.

Dijelaskan oleh dr. Boyke bahwa saat pasangan melakukan hubungan seks hingga terjadi ereksi hingga akhirnya pasangan pria mengalami ejakulasi. Maka saat itu penis akan menjadi lemas. Ketika penis lemas, maka penis akan lebih mudah ditarik dari dalam vagina. Namun demikian insiden gencet ini akan jarang terjadi.

"Kedua bahwa memang pada saat orgasme wanita itu juga akan menggrab menjepit Mr.P atau penisnya, tetapi itu tidak akan terus-terusan menjepit seperti itu (gancet)," jelas dia.