Terungkap, Ini Alasan Penis Pria Berdiri saat Bangun Pagi

Ilustrasi penis
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Sudah menjadi hal umum bagi pria, ketika bangun di pagi hari, maka penisnya akan berdiri atau mengalami ereksi. Tahukah Anda apa penyebabnya?

Dokter Spesialis Andrologi, dr Androniko Setiawan, Sp. And, mengungkapkan, hal itu terjadi karena kadar testosteron pria tinggi di pagi hari. Scroll untuk tahu penjelasan lengkapnya, yuk!

“Memang fluktuasi hormon, meningkatnya memang di pagi hari. Itu fisiologis tubuh,” ujar dr Androniko saat Media Discussion Kenali Andropause, yang digelar RS Pondok Indah di kawasan Jakarta Selatan, Kamis 19 September 2024.

Ilustrasi kanker penis.

Photo :
  • Doc. Unsplash

Androniko menjelaskan, angka testosteron sendiri diibaratkan seperti pelana kuda. Di mana jumlahnya meningkat di malam hari dan puncaknya terjadi di pagi hari. Hal itulah yang menyebabkan pria mengalami ereksi ketika bangun tidur di pagi hari.

“Puncaknya di pagi hari kira-kira jam 10-11. Setelah itu akan turun. Jadi kalau orang periksa testosteron sore hari hasilnya tidak valid, karena pasti rendah. Jadi wajib periksa pagi hari sebelum jam 10,” jelas dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah IVC Centre itu. 

Testosteron sendiri merupakan hormon penting pada pria. Testosteron diproduksi 95 persen di testis. Jadi, jika testisnya bermasalah akan mengganggu testosteron. Lalu, apa saja fungsi dari testosteron ini?

“Pertama pembentukan karakter seks pria, dari berjenggot, pembesaran testis, penis, semua yang menunjukkan kepriaan. Kalau sudah puber, fungsinya untuk mempertahankan ciri khas prianya dan organ-organ yang terpengaruh oleh hormonal. Salah satunya sperma,” paparnya.

Dengan fungsinya yang begitu penting bagi pria, dr Androniko menyarankan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan rutin berolahraga untuk meningkatkan jumlah testosteron.

“Untuk memproduksi testosteron secara alami adalah dengan olahraga. Dengan olahraga kita membantu mengubah produksi, karena testosteron itu kan steroid, bahannya itu lemak. Kita tidak perlu tambahan lemak, pasti sudah banyak. Jadi dengan olahraga akan memicu perubahan tadi (meningkatkan produksi testosteron),” tukasnya.

“Pengaruh olahraga banyak, testosteron jadi lebih baik, stamina juga lebih baik, nafsu seksualnya lebih tinggi. Olahraganya sebenarnya bisa apapun, tapi pilih yang intensitas ringan ke sedang,” tambahnya. 

Sementara dari segi makanan, dr Androniko menyarankan untuk mengonsumsi yang tinggi protein. 

“Tapi tetep, paling ngaruh adalah lifestyle,” pungkasnya.