Tasty But Scary, Bener Gak Si Makan Mentimun Bikin Becek?
- Pixabay
Jakarta, VIVA – Mentimum sayuran dengan tekstur dan mengandung banyak air ini sering ditemukan dalam berbagai menu hidangan tanah air. Selain dijadikan lalapan untuk menghilangkan rasa pedas dan minyak di mulut, mentimun juga sering digunakan sebagai tambahan buah dalam rujak, atau tambahan pada ketoprak hingga karedok dan gado-gado.
Namun sayangnya, tidak sedikit dari wanita yang enggan untuk konsumsi mentimun lantaran disebut-sebut bisa menyebabkan miss v becek. Lantas benarkah demikian? Terkait hal itu sexologist dan anti aging edukator, dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) angkat bicara. Dirinya membantah bahwa konsumsi mentimun bisa sebabkan miss v becek.
"Makan timun tidak akan menyebabkan vagina becek. Becek ini kan maksudnya keputihan ya," kata dia dikutip dari short YouTube.
Lebih lanjut diungkap pria berkacamata ini bahwa keputihan sendiri umum dialami oleh wanita. Keputihan kata dia diangggap normal jika tidak berbau, dan tidak berwarna. Normalnya seseorang yang mengalami keputihan itu dalam kondisi stress, pada saat menjelang haid atau dalam kondisi menggunakan kontrasepsi.
"Keputihan adalah hal yang fisiologis atau normal kalau misalnya berwarna jernih, tidak berbau dan terjadi menjelang haid, pada saat hamil atau ketika strees atau ketika menggunakan kontrasepsi," ujarnya.
Sementara itu, keputihan sendiri dianggap tidak normal seperti berbau, berwarna pekat disebabkan oleh infeksi.
"Keputihan yang patologis atau tidak normal itu disebabkan oleh infeksi seperti infeksi jamur, bakteri dan sebagainya. Vagina becek ini disebabkan karena keputihan yang tidak normal tadi," ujarnya.
Di satu sisi Haekal Anshari juga menjelaskan memang ada wanita yang memiliki vagina lebih becek dibandingkan wanita lainnya. Beberapa kondisi yang menyebabkan hal tersebut mulai dari kegemukan atau obesitas hingga kondisi hormon esterogen yang berlebih pada wanita tersebut.
"Atau ada sebagaian perempuan yang memiliki vagina yang lebih becek karena disebabkan obesitas misalnya atau kondisi hormon esterogennya memang lebih banyak," kata dia.