8 Kebiasan Jadi Penyebab Paling Banyak Penumpukkan Lemak Perut

Ilustrasi buncit akibat penumpukan lemak perut
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA –  Penumpukan lemak perut jadi momok menakutkan bagi Anda yang mendambakan tubuh langsing. Ada dua jenis lemak perut, yakni lemak viseral (terdapat di dekat organ) dan lemak subkutan (berada di bawah lapisan kulit).

Sejatinya lemak mempunyai kontribusi positif, seperti menjadi sumber energi melindungi organ hingga menjaga tubuh tetap hangat. Namun, jika jumlahnya berlebih lantas menjadi bumerang kesehatan. 

Lemak perut yang terus menumpuk menyebabkan buncit. Kondisi ini kerap dikeluhkan sebagian orang karena dianggap mengganggu penampilan sampai membuat tidak percaya diri. 

Mengutip IHC Telemed, lemak perut yang tertimbun di dalam tubuh jadi salah satu faktor resiko meningkatnya potensi penyakit jantung imbas komplikasi diabetes. Melansir berita VIVA, pria disebut obesitas jika lingkar pinggang melebihi 102 cm dan perempuan lebih dari 89 cm. 


Source : vstory

Banyak yang tak menyadari kebiasaan sehari-hari ternyata berdampak terjadinya penumpukkan lemak perut. Melansir Medicine Net, berikut gaya hidup yang berkontribusi membuat Anda buncit.

Kebiasaan yang Sebabkan Penumpukkan Lemak Perut

1. Makanan dan minuman manis

Permen, kue, soda, sampai minuman umumnya mengandung gula tambahan berupa fruktosa cukup tinggi. Penelitian  menunjukkan kadar fruktosa tinggi dapat mengurangi laju metabolisme dan pembakaran lemak. Alhasil, kemungkinan  Anda bertambah gemuk semakin besar karena adanya penumpukkan lemak alibat metabolisme tidak berlangsung normal.

2. Makanan Olahan

Ilustrasi fast food/makanan cepat saji.

Photo :
  • Pixabay/Fotorech

Tubuh membutuhkan serat, vitamin , mineral dan nutrisi lainnya guna menjaga fungsi organ sehingga tubuh tetap sehat. Makanan cepat saji yang melewati banyak proses pengolahan dan mayoritas terbuat  dari tepung olahan menyebabkan peningkatan gula darah dengan cepat. 

Otomatis kadar insulin ikut melonjak. Belum lagi jenis makanan ini juga mengandung banyak garam dan bahan pengawet. kita ketahui bersama gar dan pengawet jadi penyebab obesitas. 

3. Kurangnya Aktivitas Fisik 

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak alias mager ikut berkontribusi terhadap penumpukan lemak perut yang berakibat pada obesitas. Seseorang yang duduk terus-menerus selama lebih dari tiga jam memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas perut.

Solusinya, lakukanlah gerakan peregangan setelah duduk lama. Anda juga disarankan melakukan olahraga minimal 150 menit per minggu. Anda bisa mulai dengan jalan kaki, lompat tali (skipping) atau jogging santai.

4. Kurang Tidur 

Ilustrasi tidur tengkurap

Photo :
  • pixabay

Tidur kurang dari lima jam dapat mengakibatkan kenaikan berat badan sekitar 32 pon. Demikian pula, tidur lebih dari delapan jam juga mengakibatkan hal yang sama. 

Orang dengan gangguan tidur kemungkinan besar mengalami kenaikan berat badan. Waktu ideal seseorang beristirahat adalah selama enam hingga delapan jam. Perhatikan pula kualitas tidur Anda supaya saat bangun di pagi hari merasa segar kembali.

5. Stres Berlebihan

Ketika seseorang stres maka tubuh akan  melepaskan hormon kortisol. Hormon kortisol ternyata memiliki pengaruh terhadap meningkatkan obesitas alias penumpukkan lemak perut. 

Stres juga menyebabkan kualitas tidur menurun, porsi makan berlebihan, dan potensi minum alkohol berlebihan. Di mana akhirnya berujung pada kenaikkan berat badan.

6. Kebiasaan Merokok

Merokok di dalam mobil

Photo :
  • KLCC

Perokok umumnya memiliki ukuran yang pinggang lebih besar atau buncit. Hal itu karena merokok akan melokalisasi lemak di perut. Merokok juga dapat menyebabkan diabetes, kanker, dan penyakit jantung .

7. Alkohol

 Alkohol merupakan jenis minuman kalori tinggi tanpa kandungan nutrisi apa pun. Akumulasi kalori yang tak diimbangi kegiatan fisik sudah pati menyebabkan menumpuk di sekitar perut. 

Beberapa penelitian telah menunjukkan  alkohol menghambat pembakaran lemak, dan akibatnya, lemak berlebih akan mengendap di perut. Alkohol dalam jumlah yang lebih banyak dapat menyebabkan peradangan, penyakit hati, dan masalah kesehatan lainnya. 

8. Kurang Asupan Protein

Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, salah satunya berperan membantu membangun massa otot. Protein turut berkontribusi meningkatkan laju metabolisme.
Sehingga sari makanan dapat terserap dengan baik sementara zat sisanya akan dibuang ke luar tubuh. Diet dengan memperbanyak protein dinilai mampu menjaga dan menurunkan berat badan sehingga terhindar dari obesitas perut.

Dengan mengetahui penyebab penumpukan lemak perut harapannya Anda bisa merubah dan menerapkan gaya hidup sehat. Kebiasaan yg lebih sehat tak semata-mata untuk menjaga penampilan agar tak buncit tetapi juga berdampak terhadap kesehatan secara menyeluruh. Konsumsi buah dan sayur secara rutin bisa membuat awet muda dan panjang umur lho.