Fakta-fakta Virus Oropouche yang Perlu Diketahui
- Agência Brasil,
Brasil, VIVA – Saat ini virus Oropouche sedang menarik perhatian dunia setelah dua wanita muda di Brasil meninggal dunia akibat penyakit langka ini. Kasus kematian ini menandai laporan pertama kematian global terkait virus Oropouche.
Meskipun sebelumnya dianggap jarang dan tidak berbahaya, kematian terbaru ini memunculkan kebutuhan mendesak untuk memahami lebih dalam tentang apa saja fakta-fakta virus Oropouche, termasuk asal-usulnya, cara penularan, gejala, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini fakta-faktanya yang dirangkum VIVA.
Asal-usul Virus
Virus Oropouche pertama kali diisolasi pada tahun 1955 dari sampel darah pasien di Trinidad dan Tobago. Nama "Oropouche" diambil dari sungai di Trinidad tempat virus ini ditemukan. Sejak penemuannya, virus ini telah menyebar ke berbagai negara di Amerika Tengah dan Selatan serta Karibia. Meskipun dianggap tidak signifikan pada awalnya, kasus kematian yang baru-baru ini dilaporkan menyoroti pentingnya perhatian terhadap virus ini.
Kasus-Kasus Lainnya
Sebelum kejadian terbaru di Brasil, virus Oropouche umumnya dianggap sebagai penyakit ringan dengan tingkat kematian yang sangat rendah. Kebanyakan pasien pulih dalam waktu singkat setelah mengalami gejala mirip flu. Namun, ada juga kasus-kasus parah yang memerlukan perhatian medis intensif. Kematian terbaru ini menunjukkan bahwa ada potensi risiko yang lebih tinggi daripada yang sebelumnya diperkirakan.
Selain Brasil, yang mencatat 7.236 kasus di 20 negara bagian pada akhir Juli 2024, penyakit ini juga ditemukan di negara-negara lain di Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia. Bahkan, Italia melaporkan kasus pertama di Eropa pada tahun 2024, terkait dengan perjalanan ke Karibia.
Penyebab
Virus ini umumnya menyebar melalui gigitan serangga, terutama lalat midge dari spesies Culicoides paraensis dan beberapa jenis nyamuk. Hingga saat ini, belum ada bukti bahwa penyakit ini dapat menular antar manusia, sehingga penularan terbatas pada gigitan serangga yang terinfeksi.
Gejala Virus Oropouche
Gejala virus Oropouche serupa dengan demam dengue, yang sering membuat diagnosisnya sulit tanpa tes medis. Gejala biasanya muncul antara empat hingga delapan hari setelah terinfeksi dan meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, menggigil dan kelemahan, serta mual dan muntah.
Sebagian besar pasien akan pulih dalam waktu sekitar tujuh hari, namun ada kasus yang mengalami gejala lebih parah.
Pengobatan dan Pencegahan
Saat ini, belum ada vaksin atau obat antivirus khusus untuk demam Oropouche. Perawatan yang ada fokus pada mengurangi gejala, seperti penggunaan obat penurun demam atau pereda nyeri. Pencegahan terbaik melibatkan perlindungan terhadap gigitan serangga, yang dapat dilakukan dengan menggunakan obat nyamuk, memakai pakaian pelindung, dan menggunakan kelambu.
Fakta-fakta tambahan ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang demam Oropouche, menyoroti pentingnya pemahaman dan tindakan pencegahan untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh penyakit ini.