Benarkah Green Tea Bisa Melunturkan Lemak? Begini Jawaban Dokter Hans
- Pexels/maria tyutina
VIVA Lifestyle – Pernahkah Anda pergi ke restoran all you can eat atau sushi sering memilih meminum green tea? Ya banyak dari kita memilih untuk memesan green tea dengan alasan demi mencegah penumpukan lemak dari makanan yang kita makan.
Namun benarkah green tea dapat menggelontorkan semua lemak dari makanan yang kita makan? Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Spesialis penyakit dalam konsultan endokrinologi metabolik dan diabetes, dokter Hans Tandra, MD, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FACE angkat bicara.
Dia menyebut bahwa memang benar green tea bisa melunturkan lemak dari makanan yang dimakan.
"Ya ke restoran terutama ke chineese food restoran itu sesudah kita makan banyak lemak-lemak itu lalu ada orang-orang berkata minum teh hangat, teh hijau atau macam-macam teh katanya menggelontorkan lemak, benar enggak? Benar," ungkap dokter Hans. dikutip dari potongan video yang diunggah di akun TikTok.
Namun diungkap lebih lanjut, dokter Hans lemak yang digelontorkan itu hanya lemak-lemak yang tersisa di mulut dan area kerongkongan.
Sehingga mulut kembali menjadi segar lantaran efek dari kafein yang terkandung dalam green tea tersebut.
"Tapi yang digelontor cuman yang di mulut. Teh terkenal panasnya itu melarutkan lemak, lemak mana yang dilarutkan? Lemak di mulut, di sela-sela gigi, yang di gusi, di lidah, di rongga mulut dibersihkan langsung segar," ucap dokter Hans.
Lemak-lemak dari makanan yang kita makan tetap akan terserap dalam tubuh. Sehingga kolesterol dari daging yang dimakan akan tetap naik.
"Lemaknya masih ada loh, masuk mana? masuk kerongkongan, masuk perut, masuk ke lambung, masuk ke usus diserap masuk darah, kolesterol tetap naik,'," kata dia.
Di sisi lain, dokter Hans mengungkap bahwa mereka yang konsumsi green tea hanya mendapatkan manfaat berupa perasaan segar di area mulut.
"Mungkin kita tetap menikmati teh dari segi keuntungan yaitu kafeinnya menyegarkan dan bisa buang lemak, buang zat tidak baik yaitu menggelontor lemak-lemak dalam karena antioksidan, anti inflamasi, buat pembuluh darah baik," ujar dokter Hans.
Dokter Hans mengungkap bahwa teh sendiri memiliki manfaat tersendiri.
Dari semuanya teh hijau atau green tea diketahui paling banyak mengandung antioksidan yang baik untuk mereka yang memiliki masalah obesitas, diabetes, dan kolesterol.
"Jadi teh bisa mendatangkan manfaat, bagi orang tua mungkin olong tea bagus. Bagi orang gemuk, diabet, bagi yang punya kolesterol mungkin green tea bagus,” jelas dokter Hans.
“Green tea adalah teh yang paling banyak mengandung antioksidan. Antioksidan banyak bahan yang memperbaiki dinding pembuluh darah, menghalangi pengapuran pembuluh darah sehingga buat orang jantung, diabet mungkin bermanfaat," tegas dokter Hans.