Mengenal Vasektomi yang Ingin Dilakukan Anji Manji, Apa Efek Sampingnya?
- VIVA/Maria Margaretha Delviera
VIVA Lifestyle – Musisi Anji Manji baru saja membuat pengakuan mengejutkan. Pasca bercerai dengan Wina Natalia, eks vokalis Drive ini mengaku kalau dia akan melakukan vasektomi demi memenuhi keinginan sang putra, Saga Omar Nagata.
Anak Anji tersebut mengaku ingin agar sang ayah tidak memiliki anak lagi bila dia kembali menikah dengan wanita piliahnnya di kemudian hari. "Saga pokoknya cuma bilang 'enggak apa-apa, tapi aku pengen dua hal' kata dia yang pertama pokoknya jangan berubah kondisi di rumah, dan yang kedua dia minta satu hal 'Manji jangan punya anak lagi', dan itu di depan ibunya dan di depan kakak-kakaknya," ujarnya.
"Gue tanya 'kenapa kamu meminta itu'’, (dia jawab) 'aku nggak pengen Manji punya anak lagi, punya adik lagi selain aku dan dedek. Dedek perlu dijagain juga. Pokoknya aku cuma minta itu' kata dia gitu. Habis itu, aku oke," kata dia.
Pilihan vasektomi ini juga telah dipikirkannya dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah usianya yang sudah tidak lagi muda.
"Itu permintaan anak gue, satu. Dan yang kedua, gue enggak bisa membayangkan gue udah 46 kan, gue lagi pengen eksplorasi karya, eksplorasi project, mau bikin bisnis, tiba-tiba gue mesti punya baby lagi, harus menghadapi baby blues lagi, gue aja lagi ngerasa waktu gue kurang," ujarnya.
Mengenal Vasektomi
Vasektomi sendiri merupakan metode kontrol kelahiran untuk pria dengan cara memotong pasokan sperma dalam air mani. Melansir dari Mayo Clinic, prosedur ini dilakukan dengan memotong dan menutup saluran yang mengangkut sperma.
Vasektomi memiliki risiko masalah yang rendah dan biasanya dapat dilakukan di luar rumah sakit dengan anestesi lokal. Sebelum melakukan vasektomi, biasanya tenaga medis perlu memastikan bahwa Anda tidak ingin memiliki anak lagi di masa depan.
Meskipun pengembalian vasektomi memungkinkan, namun sebaiknya dipertimbangkan, karena ini merupakan bentuk kontrol kelahiran permanen untuk pria. Tak hanya itu, ini juga metode kontrol kelahiran yang aman dan efektif bagi pria yang yakin tidak ingin memiliki anak lagi.
Vasektomi sendiri hampir 100 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Ini adalah operasi rawat jalan dengan risiko komplikasi atau efek samping yang rendah. Bila melakukan vasektomi, Anda tidak perlu menggunakan metode kontrol kelahiran lain sebelum berhubungan seks, seperti mengenakan kondom.
Namun, jika Anda menderita nyeri testis kronis atau penyakit pada testis, Anda disarankan tidak melakukan vasektomi. Lalu, apa saja efek samping vasektomi ?
Bagi sebagian besar pria, vasekto tidak menyebabkan efek samping yang signifikan, dan komplikasi serius jarang terjadi. Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah operasi, di antaranya:
- Pendarahan atau gumpalan darah (hematoma) di dalam skrotum
- Darah dalam air mani
- Memar pada skrotum
- Infeksi di lokasi operasi
- Nyeri atau ketidaknyamanan ringan
- Pembengkakan
Lalu, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi, di antaranya:
1. Nyeri kronis, yang bisa terjadi pada 1% hingga 2% orang yang menjalani operasi.
2. Penumpukan cairan di testis, yang dapat menyebabkan rasa sakit ringan yang semakin parah saat ejakulasi.
3. Peradangan akibat bocornya sperma (granuloma).
4. Kehamilan, jika vasektomi gagal, meskipun ini jarang terjadi.
5. Kista abnormal (spermatocele) yang berkembang di tabung kecil berliku di bagian atas testis yang mengumpulkan dan mengangkut sperma (epididimis).
6. Kantong berisi cairan (hidrosel) yang mengelilingi testis dan menyebabkan pembengkakan di skrotum.
Penting diketahui, vasektomi tidak memberikan perlindungan langsung terhadap kehamilan. Gunakan metode kontrasepsi alternatif sampai dokter mengkonfirmasi bahwa tidak ada sperma dalam air mani. Sebelum berhubungan seks tanpa perlindungan, Anda perlu menunggu beberapa bulan atau lebih dan ejakulasi sebanyak 15 hingga 20 kali atau lebih untuk membersihkan segala sperma dari air mani.
Sebagian besar dokter melakukan analisis semen tindak lanjut selama enam hingga 12 minggu setelah operasi untuk memastikan tidak ada sperma di air mani Anda. Meski begitu, vasektomi adalah metode kontrasepsi yang efektif, namun tidak melindungi Anda atau pasangan dari infeksi menular seksual, seperti klamidia atau HIV/AIDS. Untuk alasan ini, Anda perlu menggunakan metode perlindungan lain seperti kondom, meski telah melakukan vasektomi.