BPOM Temukan Natrium Dehidroasetat di Roti Okko, Apa Bahayanya Jika Dikonsumsi?
- Pixabay/Frank Oschatz
JAKARTA – Rabu 23 Juli, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah merilis hasil pengujian terhadap dua merek roti yakni Aoka (PT Indonesia Bakery Family, Bandung) dan Okko (PT Abadi Rasa Food, Bandung) terkait dugaan penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) berupa natrium dehidroasetat.
Berdasarkan hasil pengujian sampel roti Aoka dari peredaran menunjukkan produk tidak mengandung natrium dehidroasetat. Hal ini sejalan dengan hasil inspeksi ke sarana produksi roti Aoka pada 1 Juli 2024 yang menunjukkan tidak ditemukannya natrium dehidroasetat di sarana produksi.
Namun hal ini berbeda dengan temuan terhadap pengujian roti Okko. Berdasarkan hasil pengujian terhadap sampel roti Okko dari sarana produksi dan peredaran menunjukkan adanya natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat) yang tidak sesuai dengan komposisi pada saat pendaftaran produk dan tidak termasuk BTP yang diizinkan berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.
Terhadap temuan ini, BPOM memerintahkan produsen roti Okko untuk menarik produk dari peredaran, memusnahkan, dan melaporkan hasilnya kepada BPOM. BPOM melalui unit pelaksana teknis (UPT) di daerah mengawal proses penarikan dan pemusnahan produk roti Okko.
Lantas apa bahaya dari natrium dehidroasetat?
Melansir dari laman Food Additives, senyawa ini merupakan garam natrium dari asam dehydroacetic yang berbentuk bubuk putih yang tidak berasa dan tidak berbau.
Umumnya, senyawa ini digunakan pada produk kosmetik, seperti losion atau skincare. Penggunaan senyawa ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan ragi sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk kosmetik tersebut.
Tak hanya pada kosmetik saja, senyawa ini juga ternyata banyak digunakan sebagai bahan pengawet dalam makanan dan produk farmasi. Senyawa ini sering digunakan pada roti untuk menghambat aktivitas ragi yang akan menyebabkan waktu fermentasi roti menjadi lebih lama.
Selain itu, senyawa ini juga digunakan pada kue kering dengan mengkombinasikan kalium sorbat dan natrium dehidroasetet dengan tujuan untuk mengawetkan kue kering.
Secara umum, senyawa ini aman digunakan dalam jumlah kecil sebagai pengawet. Namun, harus diperhatikan regulasi dan batas konsumsi yang ditetapkan otoritas kesehatan untuk menghindari risiko kesehatan yang mungkin terjadi akibat konsumsi berlebihan
Badan pengawas makanan di berbagai negara, seperti FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat dan EFSA (European Food Safety Authority) di Eropa, mengatur penggunaan Sodium Dehydroacetate dalam makanan dan kosmetik. Penggunaan senyawa ini harus sesuai batas yang telah ditetapkan untuk memastikan keamanan konsumen.
Secara umum penggunaan senyawa ini dapat menyebabkan beberapa reaksi seperti iritasi pada kulit, mata dan saluran pernapasan. Selain itu, bahaya fatal akibat konsusmi makanan dengan kandungan natrium dehidroasetat bisa berisiko kerusakan organ hingga peningkatan risiko kanker.