Ahli Blak-blakan Soal Penyebab Kanker, Gangguan Infertilitas Hingga Autis yang Sebenarnya
- Pixabay
JAKARTA – Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan belum ada bukti air galon guna ulang menyebabkan penyakit kanker. Menurutnya, 90-95 persen kanker itu dari lingkungan atau environment.
"Kebanyakan karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan-makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya. Jadi belum ada penelitian aii galon itu menyebabkan kanker,” ujar Prof. Aru dalam keterangannya, dikutip Senin 22 Juli 2024. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Dokter spesialis kandungan sekaligus Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG (K), M.Kes., KIC, juga mengatakan sampai saat ini dirinya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air galon.
Karenanya, dia meminta para ibu hamil agar tidak khawatir menggunakan kemasan AMDK galon guna ulang ini, karena aman dan tidak berbahaya terhadap ibu maupun pada janinnya.
Hal senada juga disampaikan Dokter spesialis kandungan dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS. Dia mengatakan hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan AMDK galon guna ulang menyebabkan terjadinya infertilitas. Menurutnya, itu hanya dugaan-dugaan saja.
“Itu belum ada penelitiannya. Itu hanya dugaan-dugaan saja,” katanya.
Dokter spesialis anak yang juga Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr.dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) pun berpendapat sama. Menurutnya, hingga saat ini belum ada bukti bahwa air galon guna ulang bisa menyebabkan penyakit autis pada anak.
“Tidak ada kajian tentang pengaruh air dari galon guna ulang dengan penyakit autis pada anak. Sebab, belum ada buktinya juga,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa autis atau autisme itu merupakan masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik.
Masyarakat sendiri seakan tidak peduli dengan pelabelan BPA dan menyatakan tetap akan menggunakan air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang sebagai air minum sehari-hari dalam keluarganya. Apalagi belum ada bukti bahwa air minum kemasan ini telah menimbulkan penyakit berbahaya bagi kesehatan.
Salah seorang konsumen AMDK galon guna ulang bernama Amran mengatakan tidak peduli dengan adanya aturan-aturan pelabelan BPA itu. Baginya, adanya berita-berita miring terkait air galon guna ulang ini hanya bagian dari persaingan usaha semata.
“Biasalah, kalau orang lagi bersaing itu pasti akan berusaha untuk menjelek-jelekkan produk pesaingnya agar jualannya laku,” ujar ayah dari satu anak yang tinggal di daerah Cimanggis, Depok ini.
Magdalena yang tinggal di daerah Cipayung, Jakarta Timur, juga mengungkapkan hal senada. Dia mengatakan sudah mengonsumsi air kemasan galon guna ulang ini sejak kecil.
“Tapi saya hingga saat ini sehat-sehat saja kok, tidak ada penyakit macam-macam. Jadi, bagi saya, adanya rumor-rumor soal BPA galon guna ulang itu tidak terpengaruhlah. Paling itu cuma persaingan usaha saja dari kompetitornya,” ucap wanita yang saat ini sedang kuliah di salah satu universitas di Depok ini.