Demi Bayi Tabung Sukses, Wanita Wajib Batasi Konsumsi Kopi! Seberapa Banyak Batasan Amannya?
- Viva/Siti Adisya Kirana
VIVA – Minum kopi dalam jumlah sedang memang dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun, bagi wanita yang sedang menjalani program bayi tabung, pengurangan konsumsi kopi sangatlah penting.
Menurut penelitian, konsumsi kopi berlebihan dapat menurunkan peluang keberhasilan program bayi tabung. Para ahli bahkan menyamakan efek negatif minum kopi berlebihan dengan kebiasaan merokok.
Hal itu selaras dengan penjelasan dr. Upik Anggraheni Priyambodo, Sp. O.G, Subsp. F.E.R. selaku dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi yang menjelaskan bahwa mengonsumsi kafein dapat merusak bagian sistem tubuh.
Rupanya, kafein tidak hanya terkandung dalam kopi saja. Terdapat minuman lainnya seperti teh, soda maupun jajanan cokelat yang memiliki kandungan kafein walaupun tak bisa mengalahkan jumlah kafein yang terkandung dalam kopi.
“Kafein itu bisa menyebabkan gangguan pembuluh darah. Kafein itu tidak hanya ada di kopi tapi juga ada di teh, soda dan cokelat. Kadarnya pun berbeda-beda namun memang kopi yang paling tinggi kafeinnya,” ucap Upik Anggraheni Priyambodo di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis, 18 Juli 2024.
Adapun, dokter Upik Anggraheni Priyambodo menganjurkan mengenai konsumsi jumlah kafein per harinya harus berada di kadar 100 miligram.
“Anjuran mengonsumsi kafein adalah 100 miligram per hari untuk pasangan yang sedang mengikuti program agar tidak merusak pembuluh darah,” ungkapnya.
Menurutnya, konsumsi kafein berlebihan dapat merusak pembuluh darah yang berakibat pada peningkatan risiko penyakit pada tubuh.
“Karena kalau sampai merusak pembuluh darah, risikonya akan terkena hipertensi, lemak tinggi dan kadar gulanya juga tinggi,” ujarnya.
Pembuluh darah yang sehat sangatlah penting untuk aliran darah yang optimal ke rahim, yang mana hal ini dinilai krusial untuk keberhasilan program bayi tabung.
Oleh karena itu, membatasi konsumsi kafein menjadi salah satu langkah penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan program tersebut.