Alasan Mengapa Minum Teh Setelah Konsumsi Obat Sangat Tidak Dianjurkan

VIVA Lifestyle – Minum teh setelah konsumsi obat mungkin dianggap sebagai cara untuk menghilangkan rasa pahit. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini ternyata sangat tidak dianjurkan?

Teh memang memiliki berbagai manfaat, tetapi kandungannya dapat berinteraksi dengan obat sehingga mengurangi khasiat obat dan memperparah efek sampingnya.

Di Indonesia, banyak masyarakat yang terbiasa minum teh setelah mengonsumsi obat untuk menghilangkan rasa pahitnya.

Dilansir dari berbagai sumber,  meskipun teh memiliki banyak manfaat, kebiasaan ini sangat tidak dianjurkan karena beberapa alasan berikut:

1. Menghambat Penyerapan Obat

Teh mengandung tanin, senyawa yang dapat mengikat obat di saluran pencernaan, menghambat penyerapannya ke dalam aliran darah. Akibatnya, obat tidak dapat bekerja secara optimal untuk meredakan gejala penyakit.

2. Memperparah Efek Samping Obat:

Teh, terutama teh hitam, mengandung kafein. Kafein dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti obat asma, obat antidepresan, dan obat penenang.

Interaksi ini dapat memperparah efek samping obat, seperti kegelisahan, insomnia, sakit kepala, dan peningkatan detak jantung.

3. Mengganggu Efektivitas Obat Tertentu:

Teh dapat menurunkan efektivitas obat-obatan tertentu, seperti antibiotik. Hal ini karena tanin dalam teh dapat mengikat mineral seperti zat besi dan kalsium, yang penting untuk penyerapan antibiotik.

Tips Aman Mengonsumsi Obat:

1. Minum obat dengan air putih. Air putih adalah pilihan terbaik untuk membantu penyerapan obat dan menghindari interaksi dengan zat lain.

2. Tunggu 30 menit - 1 jam setelah minum obat sebelum minum teh. Hal ini untuk memastikan obat telah diserap dengan baik oleh tubuh.

3. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Jika Anda memiliki keraguan tentang interaksi obat dengan teh atau minuman lain, konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan saran yang tepat.