Viral Air Beras Bisa Menurunkan Berat Badan secara Instan, Mitos Atau Fakta?

Air cucian beras baik untuk kulit.
Sumber :
  • http://ibu-zahraa.blogspot.com

VIVA Lifestyle – Ada beberapa metode menurunkan berat badan yang viral di media sosial. Salah satunya yakni tren meminum air beras yang dicampur dengan perasan jeruk nipis. Apakah metode itu ampuh?

Ya, di internet, banyak "hacks" yang beredar terkait trik menurunkan berat badan menggunakan bahan-bahan alami, dan air beras bukanlah satu-satunya. Namun, sebelum mencoba tren itu, scroll untuk baca info lengkapnya, yuk!

Melansir dari Health, satu-satunya manfaat dari air beras untuk penurunan berat badan adalah kalorinya yang rendah. "Ini bisa bermanfaat untuk menurunkan berat badan jika kamu menggunakannya sebagai pengganti makanan," kata Mir Ali, Direktur Medis dari MemorialCare Surgical Weight Loss Center di California, seperti dikutip VIVA dari situs tersebut, Sabtu, 29 Juni 2024.

Dia menerangkan, ramuan air beras dan jeruk nipis ini dapat membantu seseorang kenyang lebih lama. Hal ini karena kandungan pati yang ada pada air beras.

Meski begitu, sampai saat ini belum ada penelitian yang mendukung terkait air beras dan jeruk nipis terhadap penurunan berat badan yang signifikan. Hal itu juga dikatakan ahli lainnya yakni Scott Keatley, salah satu pemilik Keatley Medical Nutrition Therapy.

"Meskipun air beras mungkin memiliki beberapa manfaat nutrisi, seperti menyediakan sumber energi dari kandungan patinya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa air beras memiliki khasiat yang secara signifikan berdampak pada penurunan berat badan," ujarnya.

Walaupun tidak berbahaya untuk kesehatan, namun air beras ini kemungkinan besar tidak akan memberikan dampak signifikan untuk menurunkan berat badan. Apalagi bila kamu memiliki kondisi seperti asam lambung, di mana campuran perasan jeruk nipisnya juga bisa memperburuk kondisi itu.

Minum air beras juga disebut-sebut bukan menjadi cara diet menurunkan berat badan yang sehat dan  berkelanjutan. "Penurunan berat badan ini hanya bersifat sementara karena itu tidak membuat perubahan yang permanen, sehat, dan berjangka panjang,” kata Ali. “Setelah kamu menghentikannya, berat badan kamu akan kembali.”

Sebaliknya, Ali menyarankan untuk mengurangi asupan karbohidrat dan menambah jumlah protein dan sayuran dalam konsumsi harian. "Ini adalah hal yang dasar bagi sebagian besar diet," katanya.