Ngeri! Dokter Tirta Ungkap Bahaya Pakai Celana Dalam Bolong, Bisa Undang Kutu Kemaluan

ilustrasi organ intim/vagina/ keputihan
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA Lifestyle – Kerontokan tidak hanya terjadi pada rambut di kepala saja. Rambut di kemaluan juga bisa mengalaminya. Lalu, apakah kerontokan yang terjadi di area kemaluan berbahaya?

Dokter relawan sekaligus influencer, dokter Tirta menjelaskan, rontoknya rambut di area kemaluan adalah hal yang normal. Sama seperti rambut di kepala yang seringkali rontok, rambut di area kemaluan yang rontok nantinya akan digantikan dengan rambut baru. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

“Rontoknya rambut mau di kepala ataupun yang di bawah alias rambut di area alat vital itu normal. Rambutnya nanti akan digantikan dengan rambut yang baru," kata dia dalam video yang diunggah di akun Instagram @andysugarr, dikutip Sabtu 8 Juni 2024.

dokter Tirta

Photo :
  • YouTube Denny sumargo

Dokter Tirta mengungkap yang bahaya kalau rambut-rambut tersebut tidak rontok. Apalagi kalau dicukur sampai botak. Menurutnya, mencukur habis rambut di area kemaluan bisa menyebabkan terjadinya jerawat di area genital dan radang.

"Karena tujuan rambut di area alat vital itu adalah untuk mengatur kelembapan dan mengusir bakterial agar tidak masuk ke alat vital. Terlalu lebat bahaya, terlalu botak pun bahaya," sambungnya.

Lebih lanjut, diungkap dia, penting bagi masyarakat untuk tetap merawat rambut di area genital untuk menjaga kebersihannya. Bahkan dr. Tirta menyebut, dia sering menggunakan conditioner untuk rambut di area genitalnya dengan tujuan agar halus.  

"Tetap dirawat dengan baik, pakai sabun, pakai conditioner biar halus. Dibersihkan masa setelah berkemih tidak dibersihkan," jelasnya.

Dia juga mengungkap, ada beberapa masalah yang bisa ditimbulkan jika tidak menjaga atau merawat rambut di area genital. Salah satunya adalah pthirus pubis atau kutu kemaluan.

"Ciri khas orang yang tidak merawat rambut kemaluan adalah dia selalu garuk-garuk selangkangan, kegatalan. Ada yang namanya pthirus pubis atau kutu kemaluan. Jenis kutu yang bermarkas di rambut kemaluan," ujarnya.

Tirta juga mengingatkan untuk masyarakat tak lagi menggunakan celana dalam yang bolong. Sebab, celana dalam yang bolong itu juga bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan di area genital.

"Apalagi celana dalam yang bolong dan tidak pernah ganti. Bokong kita juga ada rambut. Bayangin kalau tidak dicukur rambut di bokong dan area kemaluan jadi satu gatel. Makanya dirawat. Jangan maunya pasangan dirawat tapi dirinya tidak dirawat," kata dia.