Siklus Menstruasi Tak Teratur? Pahami Penyebab dan Risikonya Bagi Kondisi Tubuh

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.
Sumber :
  • Pixabay/Saranya7

JAKARTA – Menstruasi atau haid, merupakan proses alami yang penting bagi wanita dalam rangka persiapan kehamilan. Proses ini melibatkan pengeluaran darah dan jaringan dari rongga rahim melalui vagina selama beberapa hari setiap bulannya. Durasi menstruasi umumnya berkisar antara 3-7 hari dan siklus menstruasi normal umumnya berlangsung antara 21-35 hari.

Perlu diingat bahwa setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang unik sehingga tidak ada patokan yang pasti. Siklus menstruasi Anda bisa saja lebih pendek atau lebih panjang dari rentang normal dan hal ini masih bisa dianggap normal selama siklusnya konsisten.

Sakit perut saat menstruasi

Photo :
  • Pixabay

Keterlambatan menstruasi adalah kondisi di mana menstruasi tidak datang pada waktunya. Jika Anda mengalami keterlambatan menstruasi selama lebih dari 35 hari, penting untuk memperhatikan beberapa penyebab dan resiko yang menyertainya.

Penyebab Siklus Haid Bermasalah

Dilansir dari EMC Healthcare, secara umum terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan siklus haid bermasalah antara lain pola makan yang tidak sehat, stres, obesitas, dan penyakit atau kondisi medis tertentu. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor penyebab siklus haid yang bermasalah.

1. Gangguan Hormonal

Estrogen dan progesteron adalah hormon utama yang mengatur siklus haid. Fluktuasi atau ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan berbagai masalah menstruasi, seperti amenore, oligomenore, menoragia, polimenorea, dan dismenore.

2. Pola Makan Tidak Sehat

Kurang asupan buah, sayur, dan whole grains, serta konsumsi makanan olahan, tinggi gula, dan tinggi lemak dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan siklus haid bermasalah.

3. Stres

Stres kronis dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang dapat mengganggu produksi hormon reproduksi dan memengaruhi siklus haid.

4. Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh dan mengganggu keseimbangan hormon, sehingga berpotensi menyebabkan siklus haid tidak teratur.

5. Kurang Tidur

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan hormon. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon dan memengaruhi siklus haid.

Risiko Akibat Siklus Haid Bermasalah

Siklus haid yang bermasalah dapat meningkatkan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa risiko tersebut:

Ilustrasi menstruasi/haid/pembalut.

Photo :
  • Freepik

1. Anemia

Kehilangan darah yang berlebihan saat menstruasi dapat menyebabkan anemia, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang kaya oksigen. Gejala anemia meliputi kelelahan, pusing, sesak napas, dan kulit pucat.

2. Gangguan Reproduksi

Siklus haid yang tidak teratur dapat mengganggu ovulasi dan kesuburan. Hal ini dapat meningkatkan risiko infertilitas, yaitu kesulitan untuk hamil.

3. Ketidakseimbangan Hormon

Gangguan siklus haid dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, seperti estrogen dan progesteron. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti osteoporosis, obesitas, diabetes, dan kanker payudara.

4. Gangguan Fisik dan Psikologis

Nyeri haid yang parah (dismenore) dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Gangguan siklus haid juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, mudah marah, depresi, dan kecemasan.