Dokter Ingatkan Bahaya Babat Habis Rambut di Area Genital Wanita

Ilustrasi vagina
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Rambut yang tumbuh di area vital wanita terkadang membuat sebagian dari mereka merasa kurang nyaman. Terlebih ketika melakukan hubungan seksual, rambut yang tumbuh tebal disebut-sebut menggangu kenikmatan mereka dalam bercinta.

Alhasil, tidak sedikit dari mereka yang berinisiatif memendekkan rambut di area vital mereka. Namun tidak sedikit dari lainnya memutuskan untuk ‘membabat habis’ rambut di area vital tersebut. Maka tak heran jika belakangan ini ramai muncul tempat brazilian wax untuk membantu ‘menghabisi’ rambut-rambut di area sensitif wanita tersebut. Atau bahkan memilih untuk mencukur habis menggunakan alat pencukur khusus. Scroll lebih lanjut ya.

Lantas berbahayakah ‘membabat’ habis rambut di area sensitif wanita? Terkait hal tersebut, Spesialis Obestetri dan Ginekologi, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, M.Kes, FICS angkat bicara. Diungkap Ardiansjah, rambut di area vital wanita sendiri memiliki fungsi utama yakni untuk mencegah kuman langsung masuk ke vagina.

“Pada prinsipnya Tuhan menciptakan rambut kelamin itu ada tujuannya. Salah satunya adalah untuk mencegah jangan terlalu banyak kuman yang langsung masuk ke vagina. Sama seperti bulu hidung untuk menyaring udara,” kata dia saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Pusat baru-baru ini.

Namun seiring dengan perubahan zaman dan tren yang semakin berubah. Tidak sedikit dari yang memilih untuk memendekkan rambut di area vital atau bahkan mencukur habis rambut tersebut dengan alasan kenyamanan. Namun Ardiansjah mengingatkan mencukur habis rambut yang tumbuh di area kewanitaan bisa membuat kulit di area sekitar vagina menjadi lebih sensitif. 

“Cuman zaman semakin berjalan, tren semakin berubah. Ada yang tidak terlalu suka lebat, ada yang suka tidak terlalu licin dan umumnya itu. Biasanya orang memendekkan atau bahkan menghabisi. Yang terbaik itu dipendekkan kalau bahasanya ditrim. Masih ada, supaya bersihinnya lebih gampang pakai handuk. Kalau umpanya prefensinya licin dia merasa nyaman tapi dia harus hati-hati kulitnya jadi lebih sensitif,” kata Ardiansjah.

Ilustrasi vagina

Photo :
  • Times of India

Ketika kulit di area vagina menjadi sensitif, alhasil bisa membuat vagina lebih mudah mengalami iritasi terutama ketika menstruasi. Sebagai informasi, darah haid bersifat basa dan dapat meningkatkan pH vagina. Darah mens itu membuat suasana vagina semakin basa yang akan menyebabkan mudah lecet, luka dan korosif. Jika sudah luka nantiya berpotensi menyebabkan iritasi di area genital

“Kulit yang sensitif itu kalau lagi mens jadi lebih gampang iritasi. Ingat yang terbaik bukan cukur ya, dicabut. dicukur kayak jenggot bisa lecet karena silet. kalau dicabut cuman itu bisa sebabkan pori-pori di area vagina terbuka,” kata dia.