Bisa Sebabkan Kebutaan hingga Lumpuh, Waspada Gejala Multiple Sclerosis yang Mirip Stroke Ini

Ilustrasi manula.
Sumber :
  • Pixabay/ stevepb

JAKARTA Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang sering kali menunjukkan gejala mirip dengan beberapa kondisi medis lainnya seperti stroke. Beberapa gejala dari MS yang mirip dengan stroke itu berupa tiba-tiba kesulitan bicara, mengalami gangguan penglihatan, pandangan kabur, hinggga adanya kelemahan di satu sisi tubuh. 

Lantas apa perbedaan gejala MS dengan gejala stroke? Dari sejumlah gejala MS tersebut bisa menyebabkan kerusakan fatal seperti stroke? Jawabannya bisa! Spesialis saraf dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Dr.dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N mengungkap jika pasien MS bisa mengalami kelumpuhan pada sebelah sisi tubuh. 

"Kalau dia bisa menyerang bagian otak untuk motorik gejalanya benar-benar bisa lumpuh sebelah. Sebetulnya pada Jessie (pasien MS) sebelah kanannya lemah,"kata dia dalam media gathering di kawasan Jakarta Pusat, Selasa 28 Mei 2024.

Namun demikian, Rocksy mengungkap pasien MS yang mendapatkan penanganan dengan cepat maka kondisinya bisa membaik sempurna. Meski kata Rocksy ada beberapa pasien lainnya yang memiliki gejala sisa di tubuhnya.

"Kalau gejala awalnya ditangani cepat bisa membaik sempurna, namun kadang ada gejala sisa. Jadi kayak agak lemah walau sudah kuat," kata dia.

Tak hanya itu saja, Rocksy juga mengungkap bahwa MS bisa menyebabkan kebutaan pada pasien. Terutama jika gejala yang ditunjukkan itu memberat. 

"Bisa jadi pada MS salah satu yang berat kalau sampai matanya buta bisa, walaupun hanya sebelah. Lumpuh itu juga gejala berat," katanya.

Pasien MS yang mengalami kebutaan kata Rocksy tidak bisa dilakukan tindakan operasi untuk kembali mendapatkan penglihatan. Sebab kebutaan ini terjadi lantaran MS ini menyerang saraf optikus pasien. Maka dari itu, pasien yang memiliki gejala pandangan kabur harus segera mendapatkan pemeriksaan dokter. Nantinya dokter akan memberikan obat untuk menghentikan kerusakan di saraf optiknya.

"Tidak ada yang bisa dioperasi tapi diberikan obat. Butanya karena saraf optikus rusak. Makanya pertama-tama kita stop kerusakan mielinnya lalu dibantu dengan obat-obat yang bisa memperbaiki mielinnya meski tidak 100 tapi adalah perbaikan," jelasnya.

Di sisi lain, Rocksy mengungkap pasien MS di Indonesia jauh lebih beruntung dibanding pasien MS di wilayah Eropa, Amerika dan Australia. Sebab, gejala pasien MS di Indonesia jauh lebih ringan dibandingkan dengan pasien MS di luar.

"Tapi kita bersyukur di Indonesia gejala MS relatif lebih ringan daripada di Eropa, Amerika, Australia. Rata-rata pasien MS itu bisa aktivitas normal tanpa bantuan alat tongkat atau kursi roda. Walaupun ada pasien saya pakai kursi roda," ujarnya. 

Berkaitan dengan gejala, beberapa gejala yang patut diwaspadai oleh masyarakat terkait dengan penyakit ini antara lain, gangguan penglihatan, pandangan kabur sebelah atau double vision. Tiba-tiba mengalami kebas atau kesemutan sebelah, ada kelemahan di satu sisi tubuh, tiba-tiba vertigo, tiba-tiba tidak bisa ngomong maka masyarakat harus segera berkonsultasi ke dokter spesialis saraf untuk penanganan masalah tersebut.