Hati-hati! Konsumsi Obat Anti Nyeri Bisa Mengiritasi Lambung, Begini Cara Atasinya

Ilustrasi sakit perut.
Sumber :
  • Pexels/sora shimazaki

VIVA Lifestyle – Obat pereda nyeri umum digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit pinggang, atau rasa nyeri pada bagian tubuh lainnya. Obat pereda nyeri yang umum diketahui adalah paracetamol, ibuprofen, dan aspirin. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi zat kimia tubuh yang menyebabkan rasa sakit. Tak hanya rasa nyeri, obat tersebut juga bekerja dengan mengurangi pembengkakan sehingga rasa sakit bisa berkurang.

Obat pereda nyeri memang memiliki manfaat yang banyak namun ada hal tertentu yang harus diperhatikan bagi orang dengan masalah lambung, mengingat kondisi itu akan membuat orang lebih sensitif dengan zat tertentu pada makanan, minuman, bahkan obat. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Faktanya, obat anti nyeri memang bisa mengiritasi lambung, tapi tidak semuanya bekerja dengan jangka waktu yang sama. Beberapa jenis obat nyeri bisa dengan cepat memberikan efek samping pada lambung, sedangkan beberapa lainnya cenderung lebih aman.

Ilustrasi pil/obat.

Photo :
  • Freepik/freepik

"Tidak semua obat anti nyeri bikin iritasi lambung. Tapi fakta bahwa obat anti nyeri bisa mengiritasi lambung. Jadi, bukan berarti semuanya bikin iritasi," ungkap Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi, Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD, KGEH, FINASIM, dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, dikutip Selasa 21 Mei 2024.

Obat yang bisa mengiritasi lambung adalah obat anti nyeri yang mengandung sifat anti radang, seperti ibuprofen. Sedangkan, paracetamol cenderung lebih aman untuk orang dengan masalah lambung.

"Setiap orang punya sensitivitas berbeda-beda terhadap anti nyeri. Ada yang udah minum lama dan dosis tinggi tapi nggak kenapa-kenapa. Ada yang baru minum sudah timbul masalah. Pengalaman, biasanya rata-rata baru timbul setelah minum 7 hari," jelas Dokter Irsan Hasan.

Ketika seseorang mengonsumsi obat anti nyeri, semakin lama orang tersebut mengonsumsinya maka semakin berisiko mengalami iritasi lambung. Begitu juga terkait dosis, semakin tinggi dosis obat nyeri yang dikonsumsi maka semakin tinggi risiko teriritasi.

Biasanya, obat anti nyeri dengan sifat yang sangat tajam pada lambung adalah obat-obat yang dijual di warung atau toko obat. Sedangkan, obat anti nyeri yang sifatnya lebih lembut ketika dicerna di lambung hanya bisa didapatkan di apotek dengan resep dokter.

Sang ahli menyarankan bagi para penderita penyakit lambung agar meminum paracetamol yang dosisnya lebih aman dibandingkan lainnya. Sementara untuk penderita rematik yang harus mengonsumsi obat anti nyeri dalam jangka panjang, biasanya dokter akan memberikan obat pelindung lambung agar tidak mudah teriritasi.

"Minum paracetamol, kalau satu ngga mempan minum 2 nggak apa-apa. Kalau rematik harus minum jangka panjang, biasanya dikasih obat pelindung lambung," ujarnya.