Mengenal Teknik Transplantasi Rambut, dari FUT hingga DHI

Ilustrasi rambut rontok
Sumber :
  • Pixabay/ slavoljubovski

VIVA Lifestyle – Salah satu solusi yang sedang populer di Indonesia untuk mengatasi kebotakan adalah tindakan Hair Transplant atau dikenal juga dengan istilah Tanam Rambut. Karena hasilnya yang terbilang lebih cepat dibanding perawatan rambut lainnya, maka perawatan ini menjadi pilihan para pria dan wanita untuk memperbaiki penampilan dan mengembalikan kepercayaan diri.

Namun, siapa yang tahu mengenai beberapa fakta mengenai hair transplant? Scroll lebih lanjut ya.

Tindakan medis ini mulai dikenal pada tahun 70-an dengan sistem yang disebut Follicular Unit Transplantation (FUT) atau yang sering disebut dengan strip. Teknik ini dilakukan dengan mengangkat kulit kepala beserta rambut dari belakang kepala, lalu rambut-rambut tersebut dipisahkan dengan kulitnya dan dipasangkan kembali ke kepala dengan menggunakan pinset. 

Dalam perkembangannya, sekitar awal tahun 2000 diperkenalkan suatu sistem yang disebut dengan Follicular Unit Extraction (FUE) yang merupakan teknik transplantasi rambut yang paling banyak digunakan di dunia. Untuk melakukan teknik ini, dokter tidak perlu membuat sayatan pada kulit kepala yang akan meninggalkan bekas jahitan, tetapi dokter hanya mencabut rambut beserta folikelnya dari belakang kepala dan menanamkannya kembali di daerah yang mengalami kebotakan dengan cara membuat banyak sayatan dan memasukkan folikel rambut satu per satu di lubang yang telah dibuat menggunakan pinset. 

Yang terakhir adalah teknik yang disebut dengan Direct Hair Implantation atau yang lebih dikenal dengan teknik DHI, dimana rambut yang ditanam tidak lagi ditanam dengan cara membuat sayatan dan memasukkan rambut dengan pinset, tetapi menggunakan alat sehingga dokter dapat mengatur baik kedalaman, kemiringan, dan arah tumbuhnya sehingga hasilnya tampak jauh lebih natural dibanding dua teknik sebelumnya. Di Indonesia saat ini banyak klinik yang menyediakan layanan transplantasi rambut dan ribuan orang telah melakukan transplantasi rambut di Indonesia tanpa perlu ke luar negeri lagi. 

DHI sebagai teknik transplantasi rambut dengan teknologi terbaru masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh dr. Cintawati Farmanina M.Bio (AAM) melalui Farmanina Clinic yang merupakan representatif DHI International, klinik transplantasi terbesar di dunia yang telah mempunyai lebih dari 75 klinik di 45 negara. Dalam penjelasannya, dr. Cintawati Farmanina yang lebih dikenal dengan dr. Nina mengatakan bahwa alasan beliau memutuskan untuk mempelajari dan membawa teknik DHI ke Indonesia.

dr. Cintawati Farmanina M.Bio (AAM)

Photo :
  • ist

“Selain teknologi DHI merupakan pengembangan terbaru dari industri transplantasi rambut, hasilnya pun lebih natural, kepadatan rambut yang lebih baik dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Kami bahkan berani memberi garansi 97% dari yang ditanam pasti akan tumbuh,” ujarnya.

Dengan keseriusannya itu, semua dokter yang bekerja di Farmanina Clinic telah mempunyai sertifikat kelulusan dari DHI International Academy sehingga standar yang berlaku di klinik Farmanina Clinic setara dengan klinik DHI di seluruh dunia (Eropa, Amerika, Asia). Farmanina Clinic juga sangat memperhatikan Quality Standard termasuk Standard Operating Procedure (SOP) di semua proses untuk menjamin keamanan, kualitas, dan hasil yang maksimal termasuk hingga pasca tindakan.