PAPDI Rilis Jadwal Imunisasi Terbaru 2024

Ilustrasi pemberian Imunisasi balita
Sumber :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

VIVA Lifestyle – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) merilis jadwal imunisasi terbaru 2024. Dalam perilisan jadwal imunisasi terbaru 2024, PAPDI telah menambahkan menambahkan vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15).

Vaksin ini diketahui telah mendapatkan persetujuan dari abaran Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini diketahui diberikan bukan hanya untuk bayi dan anak-anak saja melainkan juga untuk orang dewasa. 

Penambahan vaksin PCV15 melengkapi 22 jenis vaksin yang direkomendasikan PAPDI bagi kalangan dewasa mulai dari 18 tahun hingga lansia. Vaksin ini diketahui akan memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus yang merupakan salah satu penyebab dari pneumonia

“Pemberian vaksin merupakan langkah penting dalam upaya perlindungan kesehatan masyarakat. Memahami hal ini, PAPDI berkomitmen untuk terus menyedikan rekomendasi vaksin yang terkini dan berbasis bukti ilmiah, untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia,” kata Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution SpPDK-KVFINASIMFACP dalam acara press confrence di Jakarta Pusat Senin 29 April 2024.

"Salah satunya, dengan penambahan vaksinasi PCV15 dalam rekomendasi jadwal vaksin dewasa tahun 2024,” sambungnya. 

Sebagai informasi, Penyakit ini diketahui memiliki tingkat fatality rate yang cukup tinggi. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 450 juta kasus pneumonia yang tercatat setiap tahunnya di seluruh dunia. Setidaknya 4 juta orang meninggal akibat penyakit ini. 

“Pneumonia itu kalau kita buka (parunya) merah, bengkak dan timbul masalah sesak itu disebut radang dan penyebabnya oleh bakteri, virus, jamur. Bisa terjadi di segala umur,” kata Spesialisas penyakit dalam, dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD,K-P, FINASIM, KIC.

Lebih lanjut diungkap oleh Ceva bahwa risiko penyakit pneumonia ini akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia pasien. 

“Paling ringan sebagaimana covid, terjadi pada usia 5-30 tahun tapi makin muda makin naik. Kemudian semakin tua dia akan menaik lagi. Jadi tentu kita perlu pertimbangkan pencegahan pada perokok yang muda sekali atau yang sangat lanjut usia terutama 50 tahun ke atas,” kata dia.