Disfungsi Ereksi Bukan Cuma Masalah Pria Tua! Kenali 5 Faktor Pemicunya di Usia 20-an

Ilustrasi penis
Sumber :
  • Doc. Unsplash

VIVA Lifestyle  – Disfungsi ereksi terjadi ketika penis tidak menerima cukup darah untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk berhubungan seks.

Kemungkinan disfungsi ereksi dapat meningkat seiring bertambahnya usia, itulah sebabnya banyak orang mengira itu hanya terjadi di usia tua. Namun, pria yang lebih muda ternyata juga bisa mengalami disfungsi ereksi.

Dilansir dari Times of India Senin, 29 April 2024, 8 persen pria dalam kelompok usia 20-29 tahun terkena disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi baru dikatakan lazim jika terjadi pada usia 30-40.

Lantas apa faktor yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi di usia 20-an?

Diabetes dapat berdampak negatif pada rangsangan dan ereksi seksual Anda. Peningkatan kadar glukosa darah akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah tubuh Anda, termasuk yang membawa darah ke jaringan ereksi. Diabetes juga dapat mempengaruhi saraf di dalam penis serta yang mengelilinginya.

2. Gangguan hormonal

Ada beberapa hormon yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi jika kadarnya tidak sesua, yang paling jelas adalah testosteron. Tingkat testosteron yang rendah dapat menyebabkan dorongan seks yang rendah serta disfungsi ereksi.

Hormon lain adalah prolaktin, yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis. Peningkatan kadar prolaktin juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi, terlepas dari usia Anda. Kadar tiroid yang tidak normal, terlalu tinggi atau terlalu rendah, juga dapat menyebabkan kondisi ini.

Ilustrasi berhenti merokok.

Photo :
  • Eat This

3. Merokok

Merokok dapat dengan mudah menyebabkan disfungsi ereksi. Nikotin hadir dalam rokok dan produk tembakau lainnya menghambat sirkulasi darah di seluruh tubuh.

Sirkulasi darah yang tidak tepat dapat menyebabkan disfungsi ereksi serta kondisi kardiovaskular.

Otak mungkin adalah organ seks terbesar. Di sinilah dorongan dan rangsangan Anda untuk seks berasal. Orang yang mengalami depresi mungkin mengalami penurunan gairah seks karena ketidak-seimbangan zat kimia otak.

Studi telah menemukan bahwa pria dengan depresi klinis sekitar dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan disfungsi ereksi. Antidepresan atau obat depresi juga dapat mempersulit pria untuk ereksi atau ejakulasi.

Ilustrasi depresi/stres.

Photo :
  • Freepik/jcomp

5. Kecemasan kinerja seksual

Banyak pria muda dapat mengalami kecemasan kinerja seksual di usia 20-an. Ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan seperti merasa gugup dengan penampilan Anda atau kemampuan Anda untuk menyenangkan pasangan. 

Stres yang berlebihan dapat membuat sulit untuk mendapatkan ereksi. Sebuah studi tahun 2005 juga menemukan bahwa kecemasan kinerja dapat menyebabkan dan mempertahankan disfungsi seksual pada pria dan wanita.