Kenali Manfaat dan Pentingnya Imunisasi Lengkap untuk Anak

Ilustrasi imunisasi bayi
Sumber :
  • ist

Jakarta – Imunisasi adalah cara yang sangat penting dan efektif untuk melindungi dan mencegah diri dari berbagai penyakit berbahaya atau memiliki imun yang kebal. Bayangkan, dengan imunisasi kita bisa mendapatkan perlindungan tidak hanya satu, tetapi bahkan tiga manfaat sekaligus. Ini adalah alasan mengapa imunisasi lengkap sangat penting dalam menjaga kesehatan kita dan masyarakat secara keseluruhan.

“Imunisasi itu salah satu program atau upaya kesehatan yang sangat cost-effective, kenapa? Karena diberikan satu manfaatnya bisa sampai tiga. Yang pertama pasti buat individu, individu yang diberikan imunisasi dia pasti akan mendapatkan pencegahan secara spesifik karena imunisasi itu memang spesifik untuk penyakit-penyakit tertentu,” ujar Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr. Prima Yosephine, MKM di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. 

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr. Prima Yosephine, MKM

Photo :
  • Kemenkes

Setiap tahunnya, diperingati Pekan Imunisasi Dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya imunisasi. Tahun ini, tema yang diangkat adalah "Imunisasi Lengkap, Indonesia Kuat." Ini menegaskan betapa pentingnya memastikan bahwa semua anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal.

Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan imunisasi, seperti yang diatur dalam undang-undang. Hak imunisasi anak tertuang dalam UU No.17 tahun 2023 tentang Kesehatan dalam Pasal 44 ayat 2 yang berbunyi, “Setiap bayi dan anak berhak memperoleh imunisasi.” Sementara, Pasal 44 ayat 3 berbunyi, “Pihak keluarga, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat harus mendukung imunisasi bayi dan anak.”

“Jadi karena ini memang kebetulan bayi dan anak di mana mereka belum bisa untuk memperjuangkan haknya seperti kita-kita yang orang dewasa gitu ya sehingga tentu perlu dukungan untuk bisa memperjuangkan hak ini (imunisasi),” terang Prima. 

Manfaat Imunisasi

Imunisasi bukan hanya tentang melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga tentang melindungi masyarakat secara keseluruhan. Ketika cukup banyak anak mendapatkan imunisasi, akan terbentuk apa yang disebut kekebalan kelompok atau herd immunity. Hal ini mengurangi kemungkinan penyakit menular menyebar di masyarakat, bahkan kepada orang dewasa yang mungkin rentan.

“Kalau anak-anak yang sudah mendapat imunisasi ini berkumpul di satu tempat dalam jumlah yang cukup banyak maka akan terbentuk kekebalan populasi kekebalan imunitas yang kita kenal dengan herd immunity,” jelasnya.

“Keuntungan imunisasi yang berikutnya adalah lintas kelompok, jadi kalau kita berikan imunisasi di kelompok anak maka ini akan memutus transmisi penyakit ke kelompok dewasa sehingga dewasa pun akan terlindungi,” tambahnya. 

Manfaat lain dari imunisasi adalah bahwa itu dapat mencegah lebih dari 26 penyakit berbeda, termasuk penyakit yang serius seperti polio dan campak. Ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga membantu mengurangi resistensi antibiotik dengan mencegah penyakit pada tahap awal.

Dengan meningkatkan cakupan imunisasi secara global, kita dapat menyelamatkan lebih dari 1,5 juta nyawa setiap tahunnya. Bayangkan dampak positif yang bisa kita berikan dengan mendukung pentingnya imunisasi lengkap.

Jadi, mari bersama-sama memahami dan mendukung imunisasi lengkap sebagai dasar dari sistem kesehatan yang kuat. Dengan melakukan imunisasi terhadap anak, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tetapi juga membantu melindungi orang-orang di sekitar kita dari penyakit yang dapat dicegah. 

Jadwal Imunisasi Lengkap

Berikut ini jadwal imunisasi lengkap saat ini di Indonesia, mulai dari anak itu lahir selama 24 jam kehidupannya hingga usia kelas 6 SD di mana murid perempuan akan mendapatkan vaksin HPV. 

Jadwal Imunisasi Lengkap Anak

Photo :
  • Kemenkes

Tips Mengurangi Rasa Sakit Imunisasi

Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (DAI) Prof. Dr. dr. Hartono

Photo :
  • VIVA/Trisya Frida

Menghadapi rasa sakit saat imunisasi adalah tantangan umum yang dihadapi oleh banyak orang, terutama anak-anak dan bayi. Dalam upaya untuk membuat proses imunisasi lebih nyaman, berikut ini langkah-langkah tepat dapat mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan toleransi terhadap prosedur tersebut. Tips ini dijelaskan langsung oleh Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (DAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, SP.A.

1. Beri ASI Sebelum Imunisasi

Sebelum diimunisasi, bayi itu perlu disusui dengan ASI atau susu formula jika memang sudah tidak minum ASI. Sehingga, perut bayi yang sudah kenyang dan mereka tidak kelaparan. 

2. Letakkan Dalam Posisi yang Nyaman

Untuk bayi, posisinya bisa dipangku, sementara yang lebih besar bisa sambil duduk dan remaja dewasa bisa dengan posisi tidur. 

3. Dialihkan Perhatiannya

Perhatian anak yang akan diimunisasi bisa dialihkan perhatiannya agar tidak takut. Misalnya dikasih mainan atau sesuatu yang ia sukai dan baru kemudian bisa disuntik. 

4. Urutan Vaksin

Ternyata urutan vaksin ada maknanya dalam mengurangi rasa nyeri. Bisanya yang paling sakit akan diberikan terakhir (PCV/MR/MMR). Sementara yang tidak terlalu sakit akan diberikan lebih dulu (Pentavalen, IPV).

Pertolongan Pertama Menghadapi KIPI pada Anak

Ketua Komnas KIPI Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SP.A

Photo :
  • VIVA/Trisya Frida

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Imunisasi sendiri telah menjadi langkah penting dalam upaya melindungi kekebalan tubuh

Namun, seperti halnya dengan imunisasi atau vaksinasi lainnya, beberapa individu, termasuk anak-anak, mungkin mengalami KIPI. Lantas, bagaimana pertolongan pertama dan cara menghadapinya dengan tepat? 

Ketua Komnas KIPI Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SP.A menjelaskan apa saja pertolongan pertama yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut:

1. Jika anak demam, berikan paracetamol

2. Jika bagian bekas suntikan bengkak, dikompres hangat

3. Tidur dan istirahat yang cukup 

4. Kalau terjadi kejang, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Namun, kejang ini biasanya karena demam bukan karena vaksinnya atau karena ada riwayat kejang di keluarga. 

5. Jika sesak, segera bawa ke lfasyankes atau emergency