Hipertensi Ancam Pikiran! Kontrol Tekanan Darah Seumur Hidup untuk Hindari Demensia

Ilustrasi demensia atau pikun.
Sumber :
  • Pixabay/jarmoluk

JAKARTA Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Penyakit ini dapat memicu kondisi yang lebih parah lagi seperti serangan jantung, gagal jantung, penyakit ginjal kronik, hingga menyebabkan demensia dan alzheimer. Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dan segera lambat laun akan merusak fungsi organ lainnya seperti otak dan ginjal sehingga menyebabkan biaya berobat yang semakin mahal.

Tentang dampak hipertensi terhadap kerusakan susunan saraf, ada yang disebut dengan Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke minor yang terjadi karena terganggunya aliran darah ke otak dalam waktu singkat akibat adanya penyumbatan di pembuluh darah. Selain itu hipertensi juga merupakan faktor risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif dan demensia termasuk penyakit Alzheimer. Mekanisme terjadinya gangguan kognitif pada hipertensi sangat kompleks.

"Hipertensi menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah, akibat berkurangnya aliran darah sehingga suplai oksigen dan nutrien tidak cukup, menurunkan neurotransmiter akan menyebabkan kerusakan sel neuron. Pasien yang pernah mengalami stroke berisiko menjadi demensia yang dikenal dengan demensia vascular," jelas dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, Wakil Ketua InaSH, dalam konfersnsi pers 18th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH), di Jakarta, Jumat 23 Februari 2024.

Lebih lanjut, ada banyak faktor risiko demensia pada seseorang terutama yang sudah berusia senja. Tetapi, hipertensi juga ambil andil dalam mempercepat turunnya fungsi kognitif seseorang yang memicu percerpatan demensia. Tetapi belum diketahui berapa lama akan terjadi penurunan fungsi kognitif pada orang tersebut setelah didiagnosis hipertensi.

"Demensia itu penyebabnya ada banyak faktor ya bukan hipertensi saja. Sampai sekarang tidak ada penelitian yang mengatakan berapa waktu seseorang penderita hipertensi bisa alami demensia karena ada faktor lainnya seperti genetik dan lingkungan," jelas dr. Eka.

Cara yang paling ampuh untuk mencegah terjadinya demensia karena hipertensi adalah dengan mengontrol tekanan darah seumur hidup. Rutin mengecek tekanan darah sangat berguna untuk mengetahui batasan makanan atau gaya hidup seperti apa yang harus dihindari dan dilakukan.

"Caranya adalah kontrol tekanan darah seumur hidup. Demensia bukan semata-mata hipertensi, ada faktor lain yang penting adalah pencegahannya. Kontrol tekanan darah, diabetes, obesitas, dan lainnya," kata dr. Eka.

"Pasien dengan tekanan darah yang terkontrol lebih rendah risiko demensianya daripada yang tidak terkontrol," tambahnya.

dr. Eka menyarankan bagi orang yang mengalami gangguan kognitif dan demensia untuk mendapatkan terapi khusus termasuk berbagai latihan dengan tujuan memperlambat penurunan fungsi dan memperbaiki kualitas hidupnya.