Ini Dampak Buruk Menahan Buang Air Kecil, Bisa Sebabkan Batu Ginjal
- Pixabay/ frolicsomepl
Jakarta – Buang air kecil adalah proses alami yang penting bagi kesehatan tubuh manusia. Namun, seringkali kita menunda untuk buang air kecil karena berbagai alasan, entah itu karena sibuk dengan pekerjaan atau karena tidak ingin menggunakan toilet yang mungkin dianggap tidak higienis.
Terlepas dari alasan-alasan tersebut, menahan buang air kecil ternyata dapat memiliki dampak buruk yang serius, terutama pada kesehatan ginjal. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari kebiasaan menahan buang air kecil terhadap kesehatan ginjal:
1. Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Menahan buang air kecil dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih. Ketika urine tertahan dalam kandung kemih untuk jangka waktu yang lama, bakteri memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkembang biak, yang pada gilirannya meningkatkan risiko terkena ISK. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dapat merambat ke ginjal dan menyebabkan infeksi ginjal yang serius.
2. Pembentukan Batu Ginjal
Salah satu fungsi penting ginjal adalah menyaring limbah dan racun dari darah untuk dibuang melalui urin. Ketika urine tertahan dalam kandung kemih, kadar kalsium, oksalat, dan zat-zat lainnya dalam urine dapat meningkat. Hal ini dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Batu ginjal dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan, jika tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal.
3. Tekanan Tambahan pada Ginjal
Menahan buang air kecil dapat menyebabkan tekanan tambahan pada ginjal. Ketika kandung kemih terus-menerus terisi, tekanan pada ginjal juga meningkat karena mereka harus bekerja lebih keras untuk menyaring urine. Hal ini dapat menyebabkan stres yang berlebihan pada ginjal dan pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
4. Retensi Urin yang Berkepanjangan
Menahan buang air kecil secara teratur dapat mengganggu fungsi normal kandung kemih. Kandung kemih yang terus-menerus terisi dapat mengalami peregangan berlebihan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kehilangan elastisitas dan kapasitas penampungannya.
Ini dapat menyebabkan retensi urin yang berkepanjangan, di mana kandung kemih tidak dapat sepenuhnya mengosongkan dirinya saat buang air kecil, meningkatkan risiko infeksi dan kerusakan ginjal.
5. Penyakit Ginjal Kronis (PGK)
Pada kasus yang ekstrim, kebiasaan menahan buang air kecil dapat menyebabkan terjadinya penyakit ginjal kronis (PGK). PGK adalah kondisi serius di mana fungsi ginjal secara bertahap menurun selama bertahun-tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, hipertensi, dan masalah kesehatan lainnya yang mengancam jiwa.