4 Cara Bersihkan Diri Setelah Berhubungan Seks, Ternyata Gak Perlu Buru-buru
- Pexels
VIVA Lifestyle – Setelah melakukan hubungan seks yang panas dengan pasangan, tak dapat dipungkiri bahwa tubuh akan berkeringat hingga terdapat noda bekas kecupan di beberapa bagian tubuh. Sehingga, banyak orang yang langsung bergegas untuk membersihkan diri setelah mencapai kepuasan berhubungan seks.
Setelah berhubungan seks, pikiran pertama yang muncul mungkin adalah segera bangun dari tempat tidur untuk membereskan semuanya, terutama diri sendiri. Namun ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
"Tidak ada alasan medis yang saya ketahui mengapa seseorang memerlukan rutinitas kebersihan khusus setelah berhubungan seks," kata Anne Hodder, pendidik seks multi-sertifikasi yang berbasis di Los Angeles, melansir Healthline, Selasa 6 Februari 2024.
Tentu saja, hal ini juga bergantung pada apa yang terjadi saat berhubungan seks, preferensi kebersihan masing-masing orang, dan risiko infeksi. Jadi, meskipun tampaknya tidak ada alasan medis yang mendesak untuk mandi setelah berhubungan seks, ada baiknya untuk mempertimbangkan protokol pasca berhubungan seksual.
1. Buru-buru membersihkan tubuh
Terutama bagi para wanita, tidak perlu terburu-buru untuk membersihkan diri dan area kewanitaan. Vagina mampu membersihkan dirinya sendiri setelah berhubungan seks, bahkan jika ada sperma di dalamnya. Ditambah lagi, mencoba mengambil tindakan sendiri sebenarnya bisa lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
"Jangan pernah (menggunakan) produk yang mengklaim dapat 'membersihkan' vagina atau vulva, apalagi yang tidak boleh menggunakan douche,” kata Hodder.
"Vagina adalah mesin biologis yang indah, dan sama sekali tidak ada alasan untuk mengganggu proses (atau mikrobioma di dalam vagina) dengan sabun, semprotan, atau produk lainnya," jelasnya.
Tetaplah membilas vulva dan biarkan vagina mengatur pembersihannya sendiri. Namun jika ada noda yang mengganggu, siapkan tisu bayi tanpa pewangi atau simpan handuk di dekat dan letakkan di bawah badan sebelum berhubungan seks menjadi makin panas.
2. Buang air kecil setelah berhubungan seks
Jika mandi terasa seperti pekerjaan yang berat setelah berhubungan seks, buang air kecil dapat menjadi cara lain untuk membantu menurunkan kemungkinan infeksi vagina atau ISK. Meskipun penelitian tentang metode ini masih sedikit atau tidak menunjukkan bukti signifikan, banyak orang yang yakin dengan taktik ini.
Teorinya adalah ketika tubuh mengeluarkan cairan, bakteri apa pun yang mungkin masuk ke uretra saat berhubungan seks juga dapat keluar. Tidak ada salahnya buang air kecil setelah berhubungan seks, apalagi jika itu menenangkan pikiran.
"Anda dapat meluangkan waktu beberapa menit untuk menikmati kilauan pasca berhubungan seks," kata Hodder.
3. Yang harus dilakukan setelah seks anal
Seks anal dapat menyebabkan robekan mikroskopis pada bagian sfingter. Jika bakteri dari anus (termasuk kotoran) masuk ke dalam bagian tersebut, hal ini dapat menyebabkan infeksi.
Jika pernah melakukan seks anal, pastikan untuk mandi setelahnya. Bilas juga area genital untuk menghilangkan bakteri yang tersisa. Bagi pemilik penis yang memiliki kulup, pastikan untuk menarik kulitnya ke belakang agar dapat membersihkan seluruh kepala penis. Air mani biasanya mengering di bawah kulit atau bakteri terperangkap di bawah kulit.
Bagi penderita klitoris, tarik perlahan lipatan vagina dan angkat tudung klitoris ke arah pusar untuk membersihkan. Gunakan air hangat dan sabun lembut atau tisu pembersih. Sebaiknya jangan sampai sabun mengenai area vagina.
4. Kembali ke tempat tidur (dan bersiap untuk putaran 2)
Saat-saat setelah berhubungan seks adalah saat yang tepat untuk terhubung dengan pasangan dan menikmati aliran endorfin yang membuat hati merasa senang mengalir ke seluruh tubuh.
Tidak apa-apa untuk tidur dalam kondisi alami pasca berhubungan seks (cairan tubuh dan sebagainya).