Jelang Masa Jabatan Berakhir Menkes Siapkan Anggaran 21 PET SCAN untuk Kanker di 21 RS
- VIVA/ Isra Berlian
JAKARTA – Kanker menjadi masalah kesehatan serius nomor tiga terbesar di Indonesia setelah stroke dan jantung. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di tahun 2022 angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136 orang per 100.000 ribu penduduk.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa masalah kanker ini bisa diatasi jika deteksi dini bisa dilakukan. Dia menjelaskan bahwa jika kanker dapat dideteksi lebih dini 90 persen pasien kanker bisa sembuh, dan sebaliknya.
“Sebagai menteri kesehatan, yang nomor satu kanker harus dideteksi dini sesegera mungkin karena dengan teknologi yang ada sekarang. Kalau kita bisa mendiagnosa kanker itu stadium 1 itu 90 persen bisa sembuh. Tapi umumnya di Indonesia itu diagnosanya terlambat sehingga sudah rendah angka harapan hidupnya,” ujarnya saat ditemui awak media dalam kegiatan groundbreaking fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka di kantor Kalventis Sinergi Farma Jakarta Timur, Kamis 1 Februari 2024.
Lebih lanjut salah satu deteksi yang bisa dilakukan pasien kanker adalah dengan memanfaatkan teknologi nuklir melalui pet scan.
“Kanker ini pertumbuhannya yang terkena makin lama makin banyak dan biayanya makin lama makin besar. Teknologi dan diagnosa perawatannya berkembang terus. Dengan teknologi nuklir yang ada sekarang itu bisa dideteksi penyebarannya kemana dengan lebih presisi dan itu sebabnya butuh alat Pet Scan,” jelasnya.
Namun sayangnya kata Menkes di Indonesia sendiri Pet Scan hanya ada tiga yakni di Jakarta, Bandung dan Kalimantan. Oleh karena itu, Menkes menyebut Kementerian Kesehatan telah memprogramkan 21 pet scan di 21 titik di rumah sakit di seluruh Indonesia.
“Kita sudah siapkan anggarannya agar 2-3 tahun ke depan agar bisa 21 titik rumah sakit punya alat itu. Pet scan ini bisa deteksi kanker itu nyebarnya kemana,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkap Menkes bahwa nantinya 21 pet scan ini akan disebar di Sumatera 3, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara.
“Ada 2024, ada 2025 jadwalnya kita mau pasang di semua pulau ada karena pet scan hanya di Jakarta, Bandung ada di Kalimantan tapi enggak jalan. Bandung enggak ada cyclotron ya enggak ada ga beroperasi. Di Jakarta hanya ada 3 dan antrian pet scan banyak sekali. Makanya kita mau pasang di Sumatera 3, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara,” jelas dia.
Menkes soroti Radiofarmatoka untuk penunjang Pet Scan
Pemeriksaan PET Scan-CT membutuhkan ketersediaan radiofarmaka FDG (Fluorodeoxyglucose). Sayangnya, fasilitas produksi produk radioisotop dan radiofarmaka dalam negeri yang tersertifikasi masih terbatas.
“Alat ini membutuhkan bahan baku namanya radiofarmaka cyclotron ini kita hanya 2-3 ini harus diperbanyak supaya bisa memberikan radiofarmaka atau bahan baku untuk pet scan,” jelasnya.
Dijelaskan menkes jika Pet Scan bisa diakses masyarakat, nantinya akan semakin mempermudah pengobatan pasien.
“Nantinya pengobatannya bisa dengan bedah, dengan kemoterapi atau radioterapi, imunoterapi itu bisa dilakukan di seluruh rumah sakit di Indoensia dan bisa menurunkan kematian karena kanker dan biaya pengobatan untuk perawatan kanker,” ujar dia.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengungkap bahwa fasilitas produksi radiofarmaka yang memproduksi Fluorodeoxyglucose (FGD) ini sangat diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan) yang ada di rumah sakit.
Ia berharap produksi radiofarmaka Kalbe dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam pemeriksaan PET/CT-Scan sekaligus membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara komprehensif.
“Radiofarma produksi dalam negeri ini merupakan wujud kontribusi perusahaan untuk kemandirian kesehatan di Indonesia, “kata Vidjongtius.
Sebagai informasi PET/CT-Scan adalah pemeriksaan pencitraan medis tingkat lanjut yang memberikan informasi mendetail tentang fungsi organ atau sistem dalam tubuh, khususnya untuk mendeteksi adanya penyakit kanker. Dibandingkan MRI scan atau CT scan saja, PET-CT scan atau PET-MRI scan dapat memberikan lebih banyak informasi untuk penentuan tahap kanker.