Cegah Stunting, Program Gerakan Ayo ke Rumah Gizi Diluncurkan

Ilustrasi stunting
Sumber :
  • Direktorat P2PTM Kemenkes

VIVA Lifestyle – Pemerintah menargetkan masalah stunting di Indonesia menurun hingga 3,8 persen poin di tahun 2023 ini. Dengan begitu, maka pada akhir tahun ini Prevalensi stunting nasional turun menjadi 17,8 persen.

Dalam dua tahun ini, prevalensi stunting harus diturunkan sebesar 7,6 persen poin atau 3,8 persen poin setiap tahun. Sejak tahun 2018, dia menyebut pemerintah terus menggencarkan program prioritas penurunan stunting.

Hasilnya, pemerintah berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,2 persen poin, dari 30,2 persen pada 2018 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Melihat capaian dalam beberapa tahun sebelumnhya, maka angka stunting harus turun 3,8 persen poin pada akhir 2023 ini. Target yang sama juga harus dicapai pada tahun berikutnya 2024, sehingga target 14 persen akan tercapai.

Cegah Stunting. Sumber : ANTARA News

Photo :
  • vstory

Target penurunan 3,8% poin adalah angka yang tinggi, sehingga harus dicapai dengan kerja keras, karena selama empat tahun terakhir penurunan stunting rata-rata 2,3% poin per tahun.

Dan guna memenuhi target angka penurunan stunting tersebut, maka diperlukannya sinergi yang optimal dari Pemerintah pusat dengan sejumlah pihak untuk turut berperan serta dalam misi besar mencegah stunting sebagai penghambat tubuh kembang anak di Tanah Air.

Hal itu pula yang menjadi wujud nyata PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), selaku Perusahaan pengelola dan pengembang Kawasan Industri Pulogadung, dalam ikut turut serta menjalin kolaborasi dengan Puskesmas Kecamatan Cakung jalankan program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan untuk menangani dan melakukan pencegahan balita stunting di wilayah Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dengan meluncurkan program GAK RUGI (Gerakan Ayo ke Rumah Gizi).

Program GAK RUGI diselenggarakan berdasarkan fokus program TJSL PT JIEP pada pilar program Sosial dan dikolaborasikan dengan inisiatif program dari Puskesmas Kelurahan Jatinegara untuk melakukan penanganan dan pencegahan terhadap puluhan anak terindikasi stunting yang sebagian besar berasal dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi tidak mampu.

“Sebagai Perusahaan milik negara dan milik daerah Provinsi DKI Jakarta, JIEP berkomitmen untuk turut mendukung percepatan penurunan stunting pada balita ini yang juga merupakan program prioritas Pemerintah sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024,” ungkap Medik Endra Wahyudi Corporate Secretary PT JIEP Medik.

Selain itu, juga menambahkan PT JIEP berkomitmen secara maksimal untuk dapat mendukung Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Puskesmas Kecamatan Cakung beserta jajaran diwilayahnya untuk melakukan upaya kuratif yang efektif dalam rangka menurunkan kasus balita stunting ini sampai dengan zero.

“Melalui Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kami coba sediakan makanan sehat dan bergizi dari mulai sarapan, makan siang hingga makan sore setiap harinya selama 3 bulan untuk puluhan Balita yang terindikasi stunting di wilayah Kelurahan Jatinegara dengan harapan agar dapat terhindar dari bahaya stunting yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak-anak tersebut,” tambah Medik.

JIEP juga menggandeng tenaga Kesehatan Puskesmas dan Ibu Kader masing-masing RW di Kelurahan Jatinegara untuk memberikan makanan tambahan yang kaya akan gizi secara sustain sebanyak 3 (tiga) kali sehari selama 66 (enam puluh enam) hari.

Pada kegiatan tersebut turut dilaksanakan juga pemantauan berat dan tinggi badan setiap minggunya, serta tidak lupa juga memberikan edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat dan bersih kepada orang tua balita.