Hati-Hati, Cacar Monyet Berpotensi Ditularkan Melalui Droplet
- times of india
JAKARTA – Kasus terkonfirmasi cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Indonesia sudah mencapai angka 35 kasus. Dari 35 kasus tersebut, 29 diantaranya berada di DKI Jakarta. Banten 1 kasus, dan Jawa Barat tercatat 5 kasus.
Berbicara mengenai cacar monyet, Ketua Satgas Mpox PB IDI, dr. Hanny Nilasari, SpDVE mengungkap bahwa penularan cacar monyet 90 persen paling besar melalui kontak erat dengan pasien terutama melalui kontak seksual.
Namun ternyata tidak hanya melalui kontak erat saja, penularan cacar monyet ini juga bisa terjadi melalui droplet. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Hal ini terlihat dari adanya laporan penemuan lesi di rongga mulit dan tongsil terinfeksi di pasien terkonfirmasi.
"Sebetulnya persebaran utamanya itu kotak erat dengan kulit yang ada lesinya, kontak erat secara seksual, lesi di area kulit, genital memudahkan virusnya berpindah dari satu ke orang orang," kata dia dalam virtual media briefing PB IDI, Selasa 7 November 2023.
Hanny melanjutkan,"Teduga bisa juga ditularkan melalui droplet. Dari beberapa laporan adanya lesi di rongga mulut, tongsil terinfeksi dan ada lesinya," sambungnya.
Sehingga kata Hanny ketika pasien berkomunikasi dengan orang lain secara dekat dan dalam waktu yang lama droplet pasien tersebut bisa menularkan ke lawan bicaranya.
"Jadi bisa menularkan virus, jadi bisa dianjurkan untuk menggunakan masker," kata dia lebih lanjut.
Hanny mengungkap juga masa inkubasi virus cacar monyet hingga menimbulkan gejala adalah antara 6-21 hari.
Sementara untuk gejala klinis sendiri berdasarkan penelitian yang dilaporkan di tahun 2022 lalu dari 4.080 pasien yang diteliti 70 persen dilaporkan mengalami ruam kulit, limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening sebesar 62 persen.
Diikuti dengan demam atau meriang 62 persen, nyeri otot 11 persen dan perdaarahan rektrum.
"Itu teorinya 6-21 hari. Tapi dari beberapa gambaran manifestasi klinis atau gambaran pasien Mpox di Jakarta ternyata terlihat gejalanya tidak selalu mengikuti hal itu. Ada satu pasien yang tidak merasa gejala demam, tapi ada muncul kelainan kulitnya diikut demam tiga hari berikutnya," ujarnya.