Bagaimana Diabetes Bisa Mempengaruhi Kaki?

Ilustrasi kaki.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Diabetes bisa merusak saraf dan sirkulasi, terutama jika gula darah sulit dikendalikan. Ini dapat menyebabkan luka, nyeri, dan infeksi pada kaki. Kerusakan ini bisa parah, bahkan mengancam jiwa jika infeksinya menyebar. Bahkan, sebagian kasus yang sudah parah bisa membuat kaki harus diamputasi.

Seperti diketahui, diabetes disebabkan oleh kekurangan insulin (tipe 1) atau resistensi insulin (tipe 2), yang mengakibatkan kadar gula tinggi dalam darah. Ini dapat merusak saraf dan sirkulasi, mengakibatkan masalah pada kaki.

Pada kali ini dibahas lebih mendalam tentang masalah kaki yang muncul pada penderita diabetes tidak terkontrol yang dilansir dari Medical news Today. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Masalah Kaki pada Penderita Diabetes

Ilustrasi pijat kaki.

Photo :
  • Pixabay/ Andreas

1. Neuropati Diabetes

Orang dengan diabetes berisiko tinggi mengalami Penyakit Pembuluh Darah Perifer (PVD) terutama jika mereka kesulitan mengendalikan gula darah. PVD mengurangi aliran darah, menyebabkan rasa nyeri, infeksi, dan luka yang sulit sembuh. Seiring waktu, PVD dapat menyebabkan mati rasa di kaki, meningkatkan risiko luka dan infeksi.

2. Lepuh

Diabetes meningkatkan risiko terkena lepuh dengan beberapa cara. Pertama, neuropati diabetes bisa membuat seseorang sulit tahu jika sepatu mereka tidak pas. Hal ini juga dapat mengubah cara seseorang bergerak, meningkatkan risiko lepuh.

Orang dengan diabetes juga bisa mengembangkan kondisi yang disebut bullous diabeticorum, yang mengacu pada pembentukan lepuh spontan. Lepuh bisa terinfeksi, menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan risiko infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.

3. Ulser Diabetes

Sekitar 7% orang dengan neuropati perifer mengembangkan ulser kaki diabetes setiap tahun. Kombinasi antara sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf berarti seseorang mungkin tidak menyadari ulser sampai mereka parah. Sirkulasi yang lemah juga bisa memperlambat penyembuhan. Tanpa pengobatan, ulser bisa merusak kaki dan terinfeksi. Ulser juga bisa membuat berjalan sangat menyakitkan. Sepatu dan kaos kaki mungkin memperparah gejala ulser.

4. Kallus Diabetes

Kallus adalah area sel-sel kulit yang mengeras dan membesar. Kallus besar pada kaki bisa membuat berjalan sulit dan bisa mengubah cara sepatu dikenakan. Masalah utama dengan kallus adalah meningkatnya risiko ulser dan infeksi. Menjaga kallus tetap bersih dan menghilangkannya bila perlu penting untuk melindungi kaki.

5. Infeksi Kaki

Ulser diabetes bisa terinfeksi, terutama jika seseorang tidak mengobatinya atau menjaganya tetap bersih. Infeksi ini bisa menyebar ke aliran darah, merusak organ dan mengancam jiwa seseorang. Seseorang juga bisa mengalami gangren, yang menyebabkan kematian jaringan dan bisa mengakibatkan amputasi.

6. Amputasi

Masalah kaki akibat diabetes dapat mengarah pada infeksi serius. Untuk mencegah infeksi menyebar dan meminimalkan kerusakan di daerah terdekat seperti kaki, dokter mungkin akan merekomendasikan amputasi. Amputasi berarti mengangkat sebagian tubuh, seperti jari kaki, kaki, atau sebagian dari kaki.

7. Kematian

Masalah serius pada kaki akibat diabetes dapat mengancam jiwa, terutama ketika infeksi menyebar. Mengalami masalah kaki serius yang memerlukan amputasi adalah faktor risiko utama kematian, bahkan ketika seorang dokter melakukan amputasi untuk mencegah infeksi menyebar. Studi tahun 2021 memperkirakan bahwa tingkat kelangsungan hidup 5 tahun setelah amputasi akibat infeksi kaki hanya 43%.