Pasca Pandemi Kebiasaan Konsumsi Suplemen Orang Indonesia Berubah, Seperti Apa?
- Pexels
JAKARTA – Seiring berubahnya status pandemi ke endemi COVID-19, perubahan perilaku masyarakat di tanah air ikut berubah. Termasuk tentang kebiasaan mengonsumsi suplemen kesehatan.
Diungkap oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), Decky Yao selama pandemi masyarakat lebih banyak mencari suplemen kesehatan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Scroll untuk informasi selengkapnya.
“Saat pandemi dihadapi tentu bagaimana meningkatkan kekebalan tubuh. Yang dicari adalah vitamin C, vitamin D, Zink,” kata dia dalam press conference yang digelar di Shangri-La Hotel Jakarta Pusat, Rabu 25 Oktober 2023.
Lebih lanjut diungkap Decky, pasca peralihan status dari pandemi menuju endemi, kesadaran masyarakat untuk menjaga kekebalan tubuhnya menurun. Namun demikian, kebisaan mengonsumsi suplemen kesehatan itu akan tetap terus terbawa.
“Saat ini sama walaupun kesadaran masyarakat sudah menurun karena pandemi menjadi endemi, namun kebiasaan itu akan terbawa terus,” katanya.
Terlebih kata dia, ada kemungkinan akan munculnya penyakit-penyakit baru. Masyarakat akan tetap mengonsumsi suplemen kesehatan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
”Jika ada isu baru masyarakat akan mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Vitamin C, D multivitamin masih tetap salah satu favorit konsumsi di Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, Dewan Pembina APSKI Patrick Kalona mengatakan, untuk saat ini masyarakat akan lebih banyak memilih suplemen kesehatan yang dapat menunjang performa mereka dalam keseharian.
“Tentu lari ke fungsi-fungsinya. Kami liat trennya berubah dari pas pandemi sifat suplementasi itu sekarang lebih performance pada kegiatan-kegiatan yang mendukung populasi Indonesia,” jelas dia.
Patrick menambahkan dengan kembali normalnya aktivitas masyarakat pasca pandemi, permintaan masyarakat akan vitamin lebih kepada suplementasi herbal.
"Setelah pandemi kegiatan sosial bertambah interaksi traveling dan kegiatan, maka kita liat perkembangan permintaan mengarah ke suplementasi herbal. Kategori berkembang bergerak kegiatan yang lebih mendukung performance,” ujarnya.