Bahaya Trigeminal Neuralgia, Sensasi Nyeri Satu Sisi Wajah Hingga Picu Niat Mengakhiri Hidup

Ilustrasi wajah wanita
Sumber :
  • Pixabay/422694

JAKARTA – Setiap tanggal 7 Oktober menjadi Trigeminal Neuralgia Awareness Day karena penyakit trigeminal neuralgia merupakan penyakit yang mendatangkan penderitaan luar biasa pada para penderitanya akibat nyeri hebat luar biasa di salah satu sisi wajah. Bahkan tak jarang sampai menimbulkan keinginan untuk mengakhiri hidup agar terbebas dari nyeri yang diakibatkan terjepitnya saraf trigeminal. 

Hingga saat ini penanganan penyakit trigeminal neuralgia masih menjadi tantangan karena rendahnya pengetahuan masyarakat dan tenaga medis. Dengan berlatarbelakang ini semua Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta mengadakan seminar awam dalam rangka memperingati ‘International Trigeminal Neuralgia Awareness Day’ ini.

Ilustrasi saraf otak

Photo :
  • www.pixabay.com/geralt

“Kami merasa sangat perlu untuk membagikan informasi lengkap tentang bagaimana trigeminal neuralgia ini dan sekaligus mengedukasi masyarakat agar melakukan langkah-langkah tepat untuk terbebas dari nyeri wajah satu sisi akibat trigeminal neuralgia,” jelas dr. Mustaqim Prasetya, SpBS., dalam keterangan persnya.

Dalam seminar kali ini, untuk melengkapi informasi mengenai trigeminal neuralgia, buku berjudul “Pengantar Operasi Dekompresi Mikrovaskular (MVD) bagi Penderita Trigeminal Neuralgia” akan dibagikan kepada para pesertanya. Buku ini disusun oleh dr. Mustaqim Prasetya, SpBS, dr. Adi Sulistyanto, SpBS, dan dr. Peter Adidharma, MRes, beserta tim penanganan trigeminal neuralgia terpadu yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kenali Trigeminal Neuralgia 

Penyakit trigeminal neuralgia berkaitan dengan saraf trigeminal yang merupakan saraf kranial kelima, yang berada pada dua sisi wajah. Saraf trigeminal ini bertanggung jawab untuk memberikan sensasi pada wajah. Masing-masing saraf ini memiliki tiga cabang.

Trigeminal berasal dari kata Latin tria (tiga) dan geminus (kembar). Saraf trigeminal terbagi menjadi tiga cabang kecil, yang bekerja sebagai pengendali sensasi di seluruh wajah antara lain saraf mata, saraf maksilaris, dan sarag mandibula.

Bila suatu saat saraf trigeminal ini tertekan atau tertindih oleh pembuluh darah di sekitarnya, maka akan muncul gesekan terus menerus sehingga merusak lapisan pelindung saraf trigeminal yang akhirnya menimbulkan cetusan impuls listrik yang tidak normal, akibatnya adalah nyeri hebat luar biasa. Kondisi tertekannya saraf ini, bisa disebabkan oleh beberapa faktor misalnya pernah cedera di area wajah, proses penuaan, tumor, pasca penyakit tertentu seperti stroke, herpes, multiple sclerosis.

Ilustrasi wanita/kulit wajah.

Photo :
  • Freepik/freepik

Gejala Nyeri Khas Trigeminal Neuralgia

Nyeri akan muncul di daerah yang dipersarafi oleh saraf trigeminal. Sesuai namanya, trigeminal ini memiliki 3 cabang, yakni dahi, rahang atas dan rahang bawah. Di sinilah biasanya nyeri akan muncul. tajam, tertusuk pada pipi, bibir, dagu, hidung, dahi, maupun gusi pada salah satu sisi wajah. Serangan nyeri datang tiba-tiba, kuat, tajam.

Munculnya nyeri bisa terjadi secara spontan atau dipicu oleh aktivitas harian yang seharusnya tidak memicu nyeri, seperti makan atau mengunyah, mencukur, berbicara, membasuh wajah, sikat gigi, memakai riasan wajah, terpapar angin atau udara dingin, makanan pedas atau panas, serta minuman dingin. Lamanya bisa hitungan detik sampai menit. Akan tetapi, pada beberapa kasus nyeri dapat berlangsung hingga lebih dari 15 menit, bahkan dirasakan terus menerus.

Serangan nyeri berkepanjangan kadang diikuti dengan rasa sakit yang ringan atau bahkan tidak ada sama sekali selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Kadang seiring waktu dapat muncul serangan yang semakin berat dengan periode bebas rasa sakit yang lebih singkat. 

Rasa sakit biasanya diawali dengan sensasi tersengat arus listrik yang berujung pada rasa sakit menusuk yang menyiksa dalam waktu kurang dari 20 detik. Rasa sakit ini seringkali membuat penderitanya merasakan kedutan pada wajah yang tidak terkendali, itulah sebabnya penyakit ini juga dikenal sebagai ‘tic douloureux’.

“Walau begitu tak jarang penderitanya datang berkonsultasi dengan dokter gigi, atau dokter spesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan), dan dokter saraf, karena gejala yang muncul akibat terganggunya saraf trigeminal ini hampir mirip dengan masalah pada gigi (misalnya berlubang), infeksi pada rongga sinus (sinusitis) atau sakit kepala migrain,” papar spesialis bedah saraf ini lebih lanjut.

Sistem saraf.

Photo :

Pengobatan Trigeminal Neuralgia

Kasus trigeminal neuralgia kadang tidak terdiagnosis dengan tepat, atau penatalaksanaan yang kurang tepat atau terlewatkan begitu saja. Untuk menegakkan diagnosis, ada beberapa pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan di RS PON Jakarta seperti MRI kepala khusus, dan panoramic X-ray. 

Sebagai terapi awal, dokter akan meresepkan obat-obatan. Bila tidak memberikan perbaikan, pilihan terbaik selanjutnya adalah bedah mikro, Microvascular Decompression (MVD) yang memisahkan pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal.

Tetapi jika pasien tidak siap, tidak berani atau kondisi medis tak memungkinkan maka dokter akan menawarkan tindakan minimal invasif pembaalan wajah, yaitu PRFR (Percutaneous Radio Frequency Rhizotomy) yang sifatnya selektif atau PBC (Percutaneous Balloon Compression) yang non selektif,” jelasnya lebih lanjut. 

Keuntungan PRFR dan PBC bisa dilihat dari biaya yang lebih murah, durasi tindakan singkat, risiko minimal dan tidak memerlukan peralatan yang kompleks. PRFR atau ablasi radiofrekuensi bisa dikatakan sebagai tindakan melecetkan saraf trigeminal dengan menggunakan energi panas radiofrekuensi sedangkan tindakan PBC melecetkan saraf trigeminal menggunakan energi mekanik dari balon yang dikembangkan sebentar untuk menekan saraf trigeminal di dasar tengkorak. 

Metode PBC biasanya ditujukan untuk penderita trigeminal neuralgia yang nyerinya muncul di dahi, sedangkan nyeri yang terasa di area dagu dan/atau pipi, dapat diatasi dengan PRFR atau radiofrekuensi ablasi. 

Karena nyeri wajah hebat ini disebabkan oleh terjepitnya saraf trigeminal, maka memang langkah yang paling efektif menuntaskan trigeminal neuralgia ini adalah dengan menghilangkan penyebabnya. Tindakan MVD termasuk bedah mikro yang dapat membuat saraf tak lagi terjepit dengan cara memisahkan pembuluh darah yang menekan dan menyisipkan suatu bahan bernama teflon di antaranya. 

"Dengan tindakan pembebasan ini diharapkan dapat menghentikan siksaan nyeri wajah akibat trigeminal neuralgia," katanya.