Kasus Pneumonia Anak Tercatat Naik Sebesar 88,1 Persen
- Pexels/Andrea Piacquadio
JAKARTA – Kualitas udara perkotaan yang buruk di Jakarta, membuat masyarakat semakin riskan terpapar penyakit pneumonia, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan asma.
Khusus pneumonia, saat ini penyakit tersebut masih menjadi fokus perhatian pemerintah karena mayoritas menyerang balita, di mana menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), risiko kematiannya mencapai 14 persen pada 2019.
Seperti diketahui berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada April 2023, pneumonia termasuk dalam daftar 10 penyakit dengan jumlah kasus terbesar. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Penyakit ini bersifat kritis karena berisiko memicu peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) pada salah satu atau kedua paru-paru.
Pneumonia seringkali disebabkan oleh bakteri, yang akan bereaksi ketika terkena infeksi virus tertentu seperti demam atau flu. Beberapa faktor lain juga dapat memicu tingkat kronis penyakit ini, seperti riwayat perokok aktif dan pasif, paparan polusi udara, dan lainnya.
Sementara itu peningkatan kasus pneumonia, MercerMarshBenefit melansir data peningkatan kasus pneumonia pada orang dewasa sebesar 56,9 persen dan anak-anak sebesar 88,1 persen pada semester I 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di awal 2023 juga menunjukkan adanya peningkatan kasus pneumonia menjadi 400 kasus dibandingkan awal 2022 yang hanya 200 kasus.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen, Prudential mencatat jumlah klaim pneumonia masuk dalam 10 besar kasus terbanyak yang mengajukan klaim di bulan Agustus di wilayah Jakarta.
Untuk bronchopneumonia dari yang sebelumnya ada di peringkat 6 klaim terbanyak pada bulan Juli, naik ke peringkat 4 pada bulan Agustus. Sementara untuk kasus pneumonia berada di peringkat 7 dengan jumlah klaim terbanyak.
Urgensi terkait risiko pneumonia ini mendorong Prudential Indonesia dan Prudential Syariah untuk turut berupaya menekan angka kasus pneumonia dengan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya publik memahami antisipasi dan perlindungan dari risiko penyakit ini melalui vaksinasi.
Vaksinasi ini diketahui merupakan salah satu cara pencegahan dini terhadap pneumonia, sehingga dapat semakin menekan risiko terserang pneumonia, yang pada akhirnya akan meningkatkan potensi hidup lebih sehat.
“Vaksinasi pneumonia sangat penting dilakukan demi meminimalisir angka kematian akibat penyakit ini. Upaya ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk fokus menekan angka kasus pneumonia guna memastikan hidup lebih sehat dan produktif,” kata dia mengutip keterangan resminya.