Vaksin DBD Efektif Cegah Perawatan di Rumah Sakit, Harganya Rp567 Ribu Per Dosis
- Freepik/jcomp
JAKARTA – Kasus demam berdarah di Indonesia masih menjadi perhatian serius pemerintah. Menurut data Kementerian Keseahatan pada 2022, terdapat 143.266 kasus DBD di Indonesia dengan 1.237 kematian.
Sementara itu, hingga pekan ke-33 2023 kasus DBD telah mencapai 57.884 dengan 422 kematian. Berkaitan dengan kasus demam berdarah, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS menyebut bahwa demam berdarah bisa diatasi salah satu yang terpenting adalah dengan menjaga kebersihan rumah.
"Program yang paling murah dan efisien kebersihan lingkungan. Satu rumah satu jumantik, paling penting kebersihan rumah," kata dia kepada awak media dalam acara Takeda Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD di kawasan Jakarta Selatan, Rabu 27 September 2023.
Selain itu, vaksin demam berdarah juga bisa menjadi salah satu pencegahan efektif lainnya dari sisi manusia dari infeksi virus demam berdarah.
"Vaksin dari Takeda sudah ada dari BPOM silahkan dari masyarakat menggunakan vaksin," ujarnya.
Namun, Maxi mengatakan bahwa untuk vaksin DBD masuk dalam program imunisasi nasional seperti vaksin COVID-19 belum bisa terlaksana.
"Ada tahapan melakukan vaksin program. Mulai dari berapa kabupaten dan sasarannya mana. Kalau semua masyarakat kita keuangan kita terbatas. DBD paling banyak 40-50 persen pada anak-anak mungkin kita mulai di situ," ujarnya.
Hasil kajian Vaksin DBD Takeda
Ketua Komunitas Dengue Indonesia, Prof. Dr.dr. Sri Rezeki Hadinegoro, p.A(K) menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian di 10 negara, vaksin DBD memberikan hasil memuaskan. Antibodi yang terbentuk setelah melakukan suntikan vaksin DBD dua dosis ini bisa bertahan hingga 4,5 tahun.
Pemberian vaksin DBD ini juga bisa diberikan kepada masyarakat yang sudah terkena DBD dan belum terpapar meski kadarnya menurun, namun masih ada di ambang batas pencegahan menurut WHO.
Sementara itu, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr.dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pengamatan selama 54 bulan, vaksin DBD bisa mencegah perawatan di rumah sakit hingga 85 persen.
"Kalau yang kena DBD dan yang belum DBD diberikan ini aman. Sudah ada antibodi dan belum ada antibodi efikasi perawatannya di RS 85 persen jadi cukup baik," ujarnya.
Harga Vaksin Takeda
Takeda mengungkap bahwa membuat vaksin dengan harga terjangkau adalah prioritas mereka.
"Saya tidak hanya bicara soal vaksin Takeda, ada banyak vaksin yang tersedia di pasaran, penting buat masyarakat berkonsultasi dengan dokter vaksin mana yang cocok untuk melindungi kamu dan keluarga," kata perwakilan Takeda.
Spesifik untuk vaksin Takeda, pihaknya membuat harga vaksin yang disesuaikan dengan kemampuan daya beli suatu masyarakat di sebuah negara. "Di Indonesia harganya Rp567 ribu per dosis," katanya.