Perut Kembung dan Begah: Jangan Diabaikan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Freepik: Anastasia Kazakova
VIVA Lifestyle – Perut kembung dan begah adalah masalah yang akrab bagi banyak orang. Sensasi tidak nyaman ini seringkali disertai dengan rasa penuh, perut yang menggelembung, atau dorongan untuk bersendawa atau buang angin.
Meskipun gejala ini umum, penyebabnya bisa bervariasi.
Artikel ini akan membahas penyebab utama perut kembung dan begah serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.
1. "Konsumsi" Udara Berlebihan
Makan atau minum terlalu cepat, mengunyah permen karet, atau bahkan merokok dapat menyebabkan penelanan udara berlebihan. Udara ini kemudian terperangkap di dalam perut, menyebabkan perasaan kembung dan dorongan untuk bersendawa atau buang angin.
2. Makan Makanan Penghasil Gas
Beberapa makanan menghasilkan gas dalam perut ketika dicerna. Ini termasuk kacang-kacangan, brokoli, kol, bawang, kubis, dan minuman berkarbonasi. Makanan seperti ini dapat menyebabkan penumpukan gas dalam perut.
3. Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan seperti intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna laktosa dalam susu), intoleransi fruktosa (ketidakmampuan mencerna gula buah), atau intoleransi gluten (pada individu dengan penyakit celiac) dapat menyebabkan gejala perut kembung dan begah setelah mengonsumsi makanan yang memicu intoleransi.
4. Sindrom Usus Besar Sensitif (SIBO)
SIBO adalah kondisi di mana bakteri dalam usus berkembang secara berlebihan. Ini dapat menghasilkan gas yang berlebihan dan gejala seperti perut kembung, nyeri, dan perubahan dalam pola buang air besar.
5. Polusi Udara dan Asap Rokok
Menghirup udara yang terpolusi atau asap rokok dapat mengakibatkan penelanan udara yang berlebihan, yang kemudian berkontribusi pada perut kembung.
6. Gangguan Saluran Cerna
Beberapa gangguan seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus besar (IBS), atau gastroenteritis dapat menyebabkan perut kembung dan begah.
7. Kehamilan
Pada wanita hamil, perubahan hormonal dan tekanan pada organ dalam selama kehamilan dapat menyebabkan perut kembung dan begah.
8. Stress dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memengaruhi fungsi saluran pencernaan, mengganggu peristaltik usus, dan menyebabkan perut kembung.
9. Terlalu Banyak Makan
Makan berlebihan dapat membuat kamu merasa begah atau kenyang berlebihan. Hal ini terjadi karena ketika kamu mengonsumsi makanan dalam jumlah yang melebihi kapasitas normal lambung, lambung harus mengisi makanan lebih dari biasanya.
Hasilnya, dinding lambung meregang, dan ini dapat menciptakan perasaan kenyang yang tidak nyaman.
Selain itu, makan berlebihan juga dapat mengakibatkan proses pencernaan yang lebih lambat, karena makanan membutuhkan lebih banyak waktu untuk dicerna dan diproses dalam lambung dan usus. Ini bisa membuat perasaan kenyang berlangsung lebih lama dan menyebabkan perasaan begah.
Oleh karena itu, mengendalikan porsi makan, makan perlahan, dan mendengarkan sinyal tubuh yang mengindikasikan kenyang adalah langkah-langkah penting untuk menghindari perasaan begah setelah makan.
Untuk mengatasi perut kembung dan begah, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
- Perubahan Pola Makan: Hindari makan terlalu cepat, kunyah makanan dengan baik, dan hindari makanan yang memicu gas jika mengalami intoleransi.
- Pola Makan Sehat: Pilih makanan yang seimbang dan hindari makan berlebihan.
- Perawatan Medis: Jika gejala perut kembung berkelanjutan atau berat, konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan rekomendasi atau perawatan yang sesuai.
- Pengelolaan Stres: Teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi dapat membantu mengurangi dampak stres pada saluran pencernaan.
- Perubahan Gaya Hidup: Hindari merokok, kurangi paparan polusi udara, dan lakukan olahraga secara teratur.
Perut kembung dan begah adalah gejala yang umum, dan dalam kebanyakan kasus, dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup sederhana.
Namun, jika gejalanya berlanjut atau menjadi semakin parah, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebabnya, kita dapat lebih baik mengelola dan mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin timbul.