Merokok Bisa Meningkatkan Risiko Serangan Jantung saat Olahraga
- Pixabay.
VIVA Lifestyle – Berolahraga secara rutin menjadi salah satu bentuk pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah terjadinya beragam penyakit berbahaya, termasuk jantung. Namun, kesehatan jantung bisa terancam saat olahraga, apabila memiliki kebiasaan merokok lantaran membuat kadar oksigen menurun drastis.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Erta Priadi, SpJP, FIH, menjelaskan bahwa kebiasaan merokok sudah pasti berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Termasuk, dampak negatif merokok terhadap kesehatan jantung saat sedang beraktivitas dan olahraga. Scroll untuk informasi selengkapnya.
"Rokok memiliki dampak negatif yang signifikan pada kemampuan jantung saat berolahraga. Rokok mengandung zat-zat berbahaya, terutama nikotin dan karbon monoksida. Saat seseorang merokok, nikotin menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah," ujarnya dalam webinar bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pada saat yang sama, lanjut dokter Erta, karbon monoksida menggantikan oksigen dalam darah. Hal ini mengurangi pasokan oksigen ke otot dan jantung yang sangat dibutuhkan untuk tetap mengalirkan darah sehingga fungsi kerja seluruh tubuh dapat bekerja dengan baik.
"Inilah sebabnya mengapa rokok dapat memengaruhi kemampuan jantung saat berolahraga," tambahnya.
Selain itu, dokter Erta menegaskan bahwa rokok dapat menyebabkan beberapa masalah lain. Seperti penurunan kapasitas aerobik, di mana dampak paling terasa pertama kali adalah sesak atau engap.
"Kemampuan jantung dan paru-paru untuk menyediakan oksigen ke otot selama aktivitas fisik. Ini dapat membuat Anda merasa 'engap' atau cepat lelah saat berolahraga," tambahnya.
Tak hanya itu, rokok dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menjaga kinerja pada tingkat optimal. Hal ini dapat membuat sulit untuk mencapai hasil yang diinginkan selama berolahraga. Bahkan, merokok juga meningkatkan risiko serangan jantung, terutama saat aktivitas fisik intens.
"Ini karena nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan beban kerja jantung, dan meningkatkan risiko pembekuan darah," tuturnya.
Ada pula risiko overexertion pada jantung perokok yang membuat tekanan lebih tinggi. Karena rokok dapat membuat jantung bekerja lebih keras, ada risiko peningkatan tekanan pada jantung saat berolahraga yang berlebihan.
"Ini bisa berpotensi berbahaya, terutama jika seseorang berolahraga dalam kondisi yang tidak baik," tandasnya.