Bahaya Cuaca Panas Ekstrem dan Polusi Bisa Ancam Jiwa, Kok Bisa?

Ilustrasi cuaca panas
Sumber :
  • Pixabay

JAKARTA â€“Kondisi cuaca panas ekstrem dan polusi udara di Jakarta belakangan ini terus menjadi perhatian luas masyarakat. Di tengah panas dan polusi udara yang memburuk di Jakarta ternyata dapat berdampak pada penurunan kesehatan seseorang.

Diungkap spesialis penyakit dalam, dr. Rahmah Safitri, Meutia SpPD, Kger, FINASIM, polusi udara dan cuaca panas sangat mempengaruhi kondisi tubuh seseorang. Dengan cuaca panas, kata Rahmah membuat suhu tubuh meningkat. 

"Saat suhu tubuh meningkat maka banyak sekali banyak hal yang terjadi pada tubuh, ini mempengaruhi imunitas. Imunitas turun dan menyebabkan gampang sakit. Polusi itu sendiri merupakan radikal bebas. Dua hal itu memperburuk kesehatan orang, jadi membuat orang lebih mudah sakit," kata dia dalam program Hidup Sehat tvOne, Jumat 22 September 2023.

Lebih lanjut, diungkap Rahmah dampak lain dari polusi udara dan cuaca panas terhadap kondisi tubuh ternyata dapat memengaruhi saluran pernafasan. Dijelaskan Rahmah ketika cuaca panas bisa menyebabkan imunitas turun, dan risiko infeksi saluran pernafasan akut sering terjadi. 

Tak hanya itu saja, Rahmah juga menyoroti cuaca panas ekstrem juga bisa merenggut nyawa seseorang. 

"Salah satu yang mengancam nyawa heat stroke ini terjadi ketika kita terpapar suhu yang sangat panas. Gejala muncul demam lebih dari 40 derajat, sesak nafas, ruam di kulit bahkan muncul kejanng dan penurunan kesadaran," jelasnya.

Maka dari itu, Rahmah menyarankan untuk masyarakat tetap terhidrasi dengan baik di tengah cuaca panas dan polusi seperti ini. Dijelaskannya tetap untuk mengonsumsi air mineral sebelum merasakan haus. Sebab haus sendiri bisa menandakan seseorang sudah mengalami dehidrasi akut. Diungkapnya untuk konsusmi air mineral rata-rata orang dewasa adalah 30-50 cc/kg berat badan. 

"Kalau berat badan 50 minimal 2.500. untuk bisa tetap kebutuhan cairan terpenuhi. Kalau minum dengan ukuran 200cc bisa 8 gelas per hari,"jelasnya.

Selain itu, hindari untuk tidak beraktivitas di luar ruangan di tengah teriknya matahari seperti dari pukul 11.00-16.00. Jika terpaksa harus menjalani aktivitas di luar ruangan untuk tetap menjaga cairan tubuh, mengenakan tabir surya dan masker untuk mencegah risiko perburukan dari efek polusi udara.