Sama-sama Nyeri Dada, Ini Bedanya Serangan Jantung dan GERD

Ilustrasi serangan jantung/stroke.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung sangat berkurang atau tersumbat. Penyumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di arteri jantung (koroner). Endapan lemak yang mengandung kolesterol disebut plak atau aterosklerosis.

Terkadang, plak tersebut bisa pecah dan membentuk gumpalan yang menghambat aliran darah. Sehingga kurangnya aliran darah dapat merusak atau menghancurkan sebagian otot jantung. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Gejala serangan jantung bermacam-macam. Beberapa orang memiliki gejala ringan, sementara yang lainnyabmerasakan sakit yang dahsyat. Umumnya, serangan jantung memiliki gejala rasa nyeri dada yang mungkin terasa seperti tertekan, sesak, nyeri, diremas atau ngilu. Rasa nyeri atau ketidaknyamanan itu kemudian bisa menyebar ke bahu, lengan, punggung, leher, rahang, gigi, atau terkadang perut bagian atas.

Selain itu, orang yang mengalami serangan jantung juga akan merasakan keringat dingin, kelelahan, mual, hingga sakit kepala yang mendadak.

"Biasanya mual dan dada kiri sakit saat bernapas ini adalah salah satu gejala serangan jantung. Karena kita tahu bahwa jantung letaknya di kiri dan sebenarnya saat terjadi serangan jantung juga disertai sesak napas," jelas Spesialis jantung, dr. Dwita Rian Desandri, Sp.JO(K), FIHA, AIFO-K, dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin 11 September 2023.

"Ada juga gejala tambahan yaitu gejala otonom, seperti mual. Kadang pasien sampai muntah dan keringat dingin," imbuhnya.

Selain beberapa gejala yang sudah disebutkan, Dokter Dwita mengungkapkan bahwa pasien serangan jantung dengan gejala yang lebih parah bisa tiba-tiba pingsan dan langsung henti jantung yang membuatnya kehilangan nyawa.

Pada umumnya, gejala serangan jantung itu sangat mirip dengan kondisi GERD atau sakit maag. Biasanya, penderitanya akan merasakan nyeri di bagian dada sebelah kiri bawah yang letaknya berdekatan antara jantung dan lambung. Ada juga yang merasakan sakit di ulu hati hingga membuatnya sulit bernapas.

Untuk membedakan rasa nyeri dada karena serangan jantung atau GERD, Dokter Dwita menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Namun, ada kondisi dasar di mana penderita bisa mengira-ngira penyakitnya.

Ilustrasi sakit gerd.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

"Kalau gejala GERD biasanya gejalanya heart burn. Jadi dadanya panas, seperti ada yang menonjok dari bawah sampai mulut pahit. Kadang itu juga dipengaruhi faktor lain seperti makan terlalu dekat dengan tidur malam, obesitas, dan lain sebagainya," jelasnya.

Dokter Dwita menyebutkan memang agak susah membedakan nyeri dada sebagai gejala serangan jantung atau GERD. Maka dari itu, ia menyarankan agar segera pergi ke dokter.

"Kalau jantung biasanya pasien merasa seperti ditekan, ditimpa, tapi kalau karena lambung rasanya kayak panas, ada mual, ada perubahan dari pola makan dan gaya hidup," katanya.