5 Dampak Baik Berhenti Konsumsi Makanan dan Minuman Manis pada Tubuh

Ilustrasi diabetes/cek gula darah.
Sumber :
  • Pexels/Polina Tankilevitch

VIVA Lifestyle – Makanan dan minuman manis, seperti gula, sirup, dan pemanis buatan, telah menjadi bagian integral dari gaya hidup modern. Namun, ketika konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, dan gangguan metabolisme lainnya. 

Berhenti atau mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Artikel ini akan membahas apa yang terjadi pada tubuh ketika kita berhenti mengonsumsi makanan dan minuman manis.

1. Penurunan Risiko Diabetes Tipe 2

ilustrais diabetes

Photo :
  • Pixabay/ stevepb

Makanan dan minuman manis tinggi gula memiliki indeks glikemik yang tinggi, menyebabkan lonjakan cepat dalam kadar gula darah. Ketika kita berhenti mengonsumsi makanan dan minuman manis, kadar gula darah dapat stabil dan berada dalam kisaran yang lebih sehat. Ini membantu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2, yang terkait dengan resistensi insulin. 

2. Pengurangan Risiko Obesitas

Ilustrasi obat suntik diabetes

Photo :
  • People

Makanan dan minuman manis cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas jika dikonsumsi secara berlebihan. Berhenti mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat membantu mengurangi asupan kalori dan mendukung penurunan berat badan yang sehat. 

3. Perbaikan Kesehatan Jantung

Ilustrasi serangan jantung

Photo :
  • Eat This

Berhenti konsumsi makanan dan minuman manis juga dapat mendukung kesehatan jantung. Mengurangi asupan gula dapat membantu mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan demikian, langkah ini dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

4. Peningkatan Energi dan Konsentrasi

ilustrasi multitasking/bekerja

Photo :
  • freepik/gpointstudio

Makanan dan minuman manis seringkali memberikan puncak energi singkat yang diikuti oleh perasaan lelah dan lesu. Ketika kita berhenti mengonsumsinya, tubuh dapat mengalami peningkatan energi yang lebih stabil dan konsentrasi yang lebih baik. 

Makanan dan minuman yang mengandung gula alami, seperti buah-buahan, dapat memberikan energi yang lebih berkelanjutan tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.

5. Penurunan Risiko Penyakit Metabolik

Ilustrasi diabetes dan buah

Photo :
  • express.co.uk


Ketika berhenti mengonsumsi makanan dan minuman manis, tubuh juga akan mengalami penurunan risiko terkena berbagai penyakit metabolik, seperti sindrom metabolik. 

Sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Pengurangan asupan gula dapat membantu mengurangi faktor risiko penyakit ini.