Cegah Anak Stunting, Pastikan Asupan Hewani Tercukupi Setiap Hari
- Freepik/rawpixel.com
Jakarta – Dalam rangka terus menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas hidup keluarga di Indonesia, Nestlé Indonesia akan kembali terlibat dalam Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni. Di tahun ini, Nestlé Indonesia turut serta memperingati Hari Keluarga Nasional ke-30 melalui serangkaian kegiatan mulai dari seminar gizi bagi komunitas ibu dan kader, hingga pemberian edukasi mengenai gizi dan kualitas hidup yang baik dengan terlibat dalam pameran pada puncak peringatan Harganas di Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang pada 4-6 Juli 2023.
Sebagai lembaga yang menjadi koordinator utama dalam upaya penurunan angka stunting nasional, BKKBN telah menjadi mitra strategis PT Nestlé Indonesia sejak tahun 2021 dan berkolaborasi dalam berbagai program unggulan.
“Hari Keluarga Nasional merupakan momen penting untuk memperkuat ikatan keluarga dan menyuarakan pentingnya kebutuhan gizi terhadap masyarakat Indonesia. Namun, penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas sehingga diperlukan adanya kolaborasi dan partisipasi dari lintas sektor, termasuk sektor swasta yaitu PT Nestlé Indonesia. Kami sangat mengapresiasi terhadap kontribusi yang diberikan oleh PT Nestlé Indonesia guna memberikan intervensi dan pendidikan gizi serta pengembangan masyarakat untuk mengatasi stunting di Indonesia,” ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyampaikan, dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 24,4 persen dan kini di angka 21,6 persen.
“Gizi merupakan salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang manusia, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Masalah gizi telah menjadi salah satu fokus utama bagi para negara berkembang, salah satunya Indonesia. Di Indonesia, permasalahan gizi yang terjadi akibat tidak seimbangnya asupan energi dan zat gizi lainnya dapat menyebabkan masalah gizi di antaranya kurus (gizi kurang), gemuk (gizi lebih), dan stunting,” kata Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan.
“Pencegahan terjadinya masalah gizi harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan mengonsumsi makanan dengan bergizi yang seimbang. Sebagai salah satu langkah pencegahan stunting, pastikan konsumsi protein hewani tercukupi setiap hari, sehingga penurunan stunting sesuai target 2024 dapat tercapai yaitu stunting turun menjadi 14 persen,” tambahnya.
Salah satu bentuk nyata komitmen Nestlé Indonesia untuk mendukung terwujudnya keluarga bebas stunting diwujudkan melalui intervensi gizi dan edukasi yang dilakukan melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada bulan Agustus-Desember 2022. Program ini menjangkau 1.200 kader, orang tua, dan ibu hamil yang berpartisipasi dalam sesi peningkatan kapasitas serta melakukan pendampingan kepada 85 anak usia 1-5 tahun.
“Program DASHAT yang sudah kami lakukan ini berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 23 persen, meningkatkan status gizi sebesar 50 persen, peningkatan pengetahuan gizi ibu, rata-rata kecukupan zat gizi mikro (Kalsium, Zat Besi, dan Zink), dan skor keanekaragaman pangan secara signifikan,” ujar Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia.
Di samping itu, Nestlé Indonesia terus berupaya untuk memberikan edukasi pada orang tua melalui program DANCOW FortiGro Aku dan Kau Siap Sekolah (ADKSS) sejak tahun 2016 yang telah menjangkau lebih dari 530.000 ibu di 3.700 sekolah dan pemukiman, serta menjangkau hingga 100 kota dan kabupaten di Indonesia.
Sebagai perusahaan Good Food, Good Life, Nestlé Indonesia berkomitmen untuk menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang. Sejalan dengan ambisi Nestlé untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030, Nestlé Indonesia turut berkontribusi secara berkelanjutan, mulai dari menyediakan pilihan yang lebih lezat dan sehat, menginspirasi masyarakat untuk hidup dengan lebih sehat, serta membangun, berbagi dan menerapkan pengetahuan tentang gizi pada masyarakat.
Secara global maupun nasional, Nestlé juga telah mengadakan berbagai program maupun inovasi layanan online yang menyediakan pengetahuan tentang gizi, resep masakan sehat, dan tips kesehatan praktis. Pada 2018, berbagai program di bawah inisiatif Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat telah menjangkau 29 juta anak di 86 negara di seluruh dunia.
Di Indonesia, sejak tahun 2010, terdapat lebih dari tiga juta anak mendapatkan edukasi tentang gizi, kesehatan, dan gaya hidup aktif melalui program Nestlé Healthy Kids bersama dengan 289 sekolah di 23 kota di Indonesia. Lebih lanjut, kami melakukan fortifikasi pada produk-produk dengan mikronutrien penting seperti vitamin A, Zat Besi, Zink, Yodium dan Vitamin D. Pada 2022, sebanyak 3,82 milyar sajian produk telah difortifikasi, antara lain: DANCOW FortiGro, Nestlé CERELAC, MILO Activ-Go, Nestlé Batita, dan KOKO KRUNCH.
“Kami berharap melalui rangkaian kegiatan ini dapat membantu pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting nasional, serta menjadikan masyarakat Indonesia memiliki pemahaman mengenai pentingnya pemenuhan gizi yang tepat bagi anak sehingga dapat memilih makanan sehat agar terhindar dari malnutrisi yang merupakan penyebab stunting. Selamat Hari Keluarga Nasional 2023, bersama kita wujudkan Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju,” tutup Sufintri Rahayu.