Dampak Anak yang Dilahirkan dari Hubungan Inses, Bisa Terlahir Cacat hingga Kematian Dini

Ilustrasi hubungan inses
Sumber :
  • Freepik/ijab

JAKARTA – Publik tengah digegerkan dengan kelakuan bejat seorang ayah di Purwokerto yang meruda paksa anak kandungnya sendiri. Pria berumur 57 tahun yang diketahui bernama Rudi ini juga bahkan membunuh 7 bayi hasil insesnya dengan putrinya yang berumur 25 tahun.

Diakui Rudi dirinya membunuh 7 bayi hasil insesnya itu karena perintah paranormal yang dianggapnya guru. Rudi menyebut dirinya bertemu dengan paranormal saat dirinya merantau ke Klaten.

Ia mengaku dibisiki sang paranormal agar menghamili anak kandungnya lalu membunuh bayi tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Katanya jika kamu ingin kaya, anak kamu hamili sampai tujuh kali lalu dibubuh (bayinya)," kata dia saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Banyumas, Selasa 27 Juni 2023.

Pelaku inses yang membunuh bayinya di Banyumas ditangkap polisi

Photo :
  • ANTARA

Lantas apa dampak yang terjadi akibat inses? Inses adalah hubungan sedarah dari ikatan keluarga dekat. Seperti antara ayah menikah dengan anak kandung atau kakak menikah dengan adik kandungnya.

Jika dilihat secara medis, inses juga memiliki dampak berbahaya termasuk pada bayi hasil inses.

Melansir laman Geisinger.org, masalah biologisnya ketika terjadi hubungan inses dan wanita hamil, maka anak dalam kandungan wanita tersebut memiliki potensi lebih besar untuk meneruskan gen resesif yang bermasalah. 

Sebuah penelitian terkenal terhadap anak-anak Cekoslowakia menunjukkan bahwa kurang dari separuh bayi hasil inses lahir sehat, dan 42 persen lahir dengan cacat parah atau mengalami kematian dini.

Ketika ibu yang sama memiliki anak dari ayah yang bukan kerabat, hanya tujuh persen dari anak mereka yang lahir dengan cacat lahir.

Bayi Prematur

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Dalam hubungan tradisional antara dua orang yang tidak berkerabat, gen resesif tersebut berpotensi diturunkan ke keturunannya, tetapi peluang mendapatkan dua salinan lebih kecil kemungkinannya,” kata Geisinger genetic counselor, yang juga director of Genomic Policy and Education, Profesor, W. Andrew Faucett, MS.

Dia menjelaskan lebih lanjut, kondisi ini disebabkan oleh gen resesif 'gangguan resesif autosomal', dan Anda perlu mewarisi salinan yang tidak berfungsi dari kedua orang tua. Ini dapat mencakup kondisi seperti cystic fibrosis dan anemia sel sabit.

Efek samping lain dari hubungan inses termasuk peningkatan risiko infertilitas, keguguran, langit-langit mulut sumbing, kondisi jantung, asimetri wajah, berat badan lahir rendah, tingkat pertumbuhan lambat dan kematian neonatal.

"Bahkan jika tidak selalu ada mutasi, inbreeding menimbulkan banyak masalah yang melibatkan sifat resesif. Karena kalian berdua memiliki gen yang sama, setiap kelainan resesif yang kalian miliki dapat diwariskan dengan lebih mudah dan diekspresikan lebih jelas pada keturunan kalian. Ini juga berarti biasanya orang tua tidak menunjukkan tanda-tanda kondisi tersebut karena mereka hanya memiliki satu salinan gen yang tidak bekerja dengan benar," kata Faucett.