6 Penyebab BAB Berdarah, Jangan Dianggap Sepele!

Ilustrasi buang air besar.
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Penyebab bab berdarah sering dianggap sepele. Padahal hal ini bisa memicu penyakit yang lebih serius bila tak ditangani dengan benar. 

Pencernaan yang sehat adalah tanda tubuh yang sehat. Memiliki pencernaan yang sehat penting untuk kesejahteraan dan menjaga keseimbangan tubuh. 

Namun, tak jarang pencernaan menjadi tak sehat ketika ada gangguan dalam tubuh, salah satunya adalah buang air besar atau bab berdarah. 

Bab berdarah, juga dikenal sebagai hematochezia, adalah kondisi di mana darah terlihat dalam tinja. Bab berdarah tak bisa dianggap enteng. Ini bisa menjadi gejala yang mengkhawatirkan dan perlu ditangani dengan serius.  

Ilustrasi susah buang air besar.

Photo :
  • U-Report

Beberapa penyebab dari bab berdarah yang umum, meliputi:

1. Wasir: Salah satu penyebab paling umum dari bab berdarah adalah wasir. Wasir terjadi ketika pembuluh darah di sekitar anus atau rektum membengkak dan meradang. Biasanya, wasir menghasilkan darah merah terang setelah buang air besar.

2. Fissura ani: Fissura ani adalah luka kecil pada dinding dalam anus. Biasanya terjadi karena ketegangan saat buang air besar atau konstipasi. Luka ini dapat menyebabkan pendarahan saat buang air besar.

3. Polip usus besar: Polip adalah pertumbuhan jinak yang dapat muncul di dalam usus besar. Beberapa polip dapat berdarah dan menyebabkan darah terlihat dalam tinja.

4. Infeksi saluran pencernaan: Infeksi bakteri atau virus dalam saluran pencernaan, seperti infeksi radang usus, juga dapat menyebabkan darah dalam tinja.

5. Divertikulosis: Divertikulosis terjadi ketika kantong-kantong kecil (divertikula) terbentuk pada dinding usus besar. Jika divertikula ini terinfeksi atau meradang, dapat menyebabkan pendarahan.

6. Kanker usus besar: Salah satu gejala kanker usus besar adalah bab berdarah. Namun, penting untuk diingat bahwa bab berdarah tidak selalu menandakan kanker. Banyak kondisi lain yang lebih umum juga dapat menyebabkan gejala serupa.

Jika kamu mengalami bab berdarah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Ilustrasi buang air

Photo :
  • iStockphoto.

Dokter akan mengevaluasi gejalamu, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin merujuk untuk tes tambahan seperti kolonoskopi atau sigmoidoskopi untuk menentukan penyebab pastinya.

Penting untuk diingat bahwa cara mengobati bab berdarah akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rekomendasi pengobatan yang sesuai.

Di bawah ini adalah beberapa langkah umum yang dapat membantu dalam mengobati bab berdarah:

1. Wasir: Untuk wasir ringan, dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup seperti meningkatkan asupan serat, minum banyak air, dan menghindari mengejan saat buang air besar.

Krim atau supositoria yang mengandung zat anestesi atau zat antiinflamasi nonsteroid juga dapat digunakan untuk meredakan gejala. Dalam kasus wasir yang parah, prosedur medis seperti ligasi elastik atau skleroterapi mungkin diperlukan.

2. Fissura ani: Fissura ani sering sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu dengan perawatan rumah seperti menghindari konstipasi, menjaga area anus tetap bersih, dan menggunakan krim topikal yang mengandung zat anestesi atau zat vasodilator.

3. Polip usus besar: Polip usus besar biasanya diangkat melalui prosedur kolonoskopi. Dokter akan menghapus polip dengan menggunakan alat yang dimasukkan melalui usus besar selama kolonoskopi.

4. Infeksi saluran pencernaan: Infeksi saluran pencernaan dapat memerlukan perawatan dengan antibiotik atau terapi khusus lainnya tergantung pada penyebab infeksi. Penting untuk mengikuti instruksi dokter dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk.

5. Divertikulosis: Jika divertikulosis menyebabkan perdarahan yang signifikan atau infeksi saat bab, mungkin diperlukan perawatan medis yang lebih lanjut, termasuk antibiotik atau dalam beberapa kasus, operasi.

Ilustrasi kamar mandi.

Photo :
  • Pixabay

6. Kanker usus besar: Pengobatan kanker usus besar akan bergantung pada stadium dan jenis kanker. Beberapa metode yang dapat digunakan termasuk operasi, kemoterapi, radiasi, atau kombinasi dari beberapa metode tersebut. Pendekatan terbaik akan ditentukan oleh tim medis yang merawat kamu.

Ingatlah bahwa pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rekomendasi pengobatan yang tepat berdasarkan kondisi kamu. 

Nah, itu tadi penyebab dan cara menyembuhkan bab berdarah.