Penyakit Ciuman yang Banyak Menyerang Mahasiswa, Begini Gejalanya
- Freepik/freepik
VIVA Lifestyle – Mononucleosis, dikenal juga dengan mono, disebut juga penyakit ciuman, merupakan infeksi virus yang khas yang terutama menular pada orang dewasa dan dewasa muda, khususnya mahasiswa.
Virus Epstein-Barr atau EBV, yang mempengaruhi sekitar 95 persen orang, seringkali menyebabkan infeksi tersebut. Namun, tidak semua EBV akan berkembang menjadi mono, beberapa akan menjadi demikian terutama pada mereka yang tidak terpapar virus itu saat anak-anak.
Lantas, apakah virus ini menular? Dikutip dari laman Times of India, ya virus ini cukup menular. Karena mereka menyebar lewat air liur, infeksinya seringkali disebut dengan penyakit ciuman. Meski begitu, berciuman bukan satu-satunya cara mono menular. Mono bisa menyebar melalui aktivitas seksual, memakai alat makan atau minum yang sama, dan cara lainnya.
Berikut adalah beberapa gejala mono yang khas:
1. Kelelahan
2. Sakit tenggorokan
3. Demam dengan suhu setidaknya 100,4
4. Berkeringat sepanjang hari atau malam
5. Mual
6. Sakit kepala
7. Menggigil dan nyeri tubuh
8. Batuk
9. Bermasalah saat menelan makanan
10. Nafsu makan menurun
Banyak orang yang merasa mereka mengalami radang tenggorokan ketika sebenarnya mereka terinfeksi mono dengan sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening. Karenanya, disarankan untuk mengunjungi dokter untuk menerima diagnosis yang tepat karena gejalanya seringkali bisa membingungkan dengan gangguan penyakit menular lainnya.
Untuk mencegah penularan penyakit ini, terus melakukan perilaku hidup bersih dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air hangat. Tutupi mulut saat batuk atau bersin. Hal ini akan menghalang penyebaran infeksi lain yang lebih parah seperti influenza, COVID-19 dan lainnya.
Selain, tingkatkan asupan cairan dan banyak beristirahat adalah dua cara terbaik untuk sembuh dari mono. Untuk asupan cairan, pilihlah air putih dibanding jus, kopi, dan soda. Untuk memberi tubuh kesempatan memperbaiki diri, cobalah tidur lebih lama di malam hari dan tidur siang jika bisa. Hindari kelelahan dan pastikan tubuh beristirahat dengan benar di selingi dengan konsumsi obat antivirus dari dokter.