Hati-hati, Gagal Nafas Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
- Times of India
VIVA Lifestyle – Gagal nafas adalah kondisi dimana ketidakmampuan paru untuk suplai oksigen ke dalam tubuh. Gagal nafas jika tidak ditangani secara baik gagal nafas ini dapat menyebabkan kerusakan fungsi organ hingga kematian.
Berbicara mengenai gagal nafas, spesialis paru, dr. Prasenohadi, Sp.P-KIC, Ph.D menjelaskan bahwa ada beberapa gejala gagal yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah kulit pucat dan keringat. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
“Gagal nafas yang tidak bisa ditangani dengan baik salah satu tanda atau cirinya adalah keringat, pasokan oksigen kurang, keringat dingin kesadaran berkurang, frekuensi nafasnya meningkat,” jelas Prasenohadi dalam program Hidup Sehat tvOne, Selasa 2 Mei 2023.
Selain itu, beberapa tanda lainnya yang bisa menandakan seseorang mengalami gagal nafas adalah bunyi suara ‘ngik’ saat penyintas gagal nafas bernafas.
“Tapi mengik bisa juga pertanda gagal nafas akut misalnya asma akut bisa sebabkan bunyi ngik. Kenapa bisa sebabkan ngik? Karena saluran nafas kecil, kesadaran berkurang otak tidak mendapat pasokan oksigen. Kalau tidak ditangani bisa sebabkan koma hingga meninggal,” jelas dia.
Tidak sampai di situ, tanda lain seseorang yang mengalami gagal nafas juga bisa dilihat dari frekuensi bernafas per menitnya. Jika dalam satu menit orang tersebut bernafas mencapai 35 kali bisa menandakan adanya gagal nafas.
“Penyebab frekuensi meningkat untuk mencapai 35 kali per menit tidak begitu saja. Kita juga harus waspadai gawat nafas, ini terjadi sebelum terjadinya gagal nafas. Gawat nafas kita tau dari nilai kesadaran pasien seperti linglung, frekuensi nafas cepat kalau normalnya 15-20 kali per menit kalau di atas 20 itu sudah gagal nafas,” kata dia.
Gagal nafas juga perlu diwaspadai sebab jika tak tertangani dengan baik dapat memicu risiko terjadinya penyakit jantung.
“Gagal nafas yang tidak bisa ditangani dengan baik, apalagi pasien punya gangguan jantung atau penyakit jantung. Kita tau jantung itu, otot bergerak terus butuh oksigen kalau suplai oksigen ke jantung berkurang maka terjadi akhirnya sebabkan serangan jantung karena jantungnya kurang oksigen,” kata dia.