Hipertensi hingga Kolesterol Melonjak Usai Konsumsi Hidangan Lebaran? Atasi dengan Cara Ini
- Pixabay/ Sharonang
VIVA Lifestyle – Momen Lebaran identik dengan berbagai makanan khas daerah yang dijadikan sajian utama, seperti rendang, opor ayam, gulai kambing, dan banyak lainnya. Makanan-makanan tersebut biasanya disajikan dengan ketupat atau lontong sebagai pengganti nasi. Tidak hanya itu, sajian hari raya juga tidak lepas dari makanan dan minuman manis yang menggiurkan seperti kue kering hingga es sirup.
Mengunjungi rumah sanak keluarga satu per satu membuat orang ingin mencicipi setiap makanan yang disajikan. Hal tersebut akan membuat seseorang makan dalam porsi yang banyak dengan menu yang berbeda-beda juga. Terlalu banyak makan kemudian akan menyebabkan timbulnya keluhan kesehatan seperti radang tenggorokan, maag, naiknya tensi darah, hingga meningkatnya kolesterol. Scroll untuk info selengkapnya.
Menurut Spesialis Penyakit Dalam, Dr. dr. Wismandari, Sp. PD, Subsp. E.M.D.(K), berbagai risiko gangguan kesehatan dapat terjadi setelah Lebaran akibat porsi makan yang tidak terkontrol. Masalah kesehatan yang timbul bukan hanya berasal dari jenis makanannya tetapi karena jumlah yang dikonsumsinya terlalu berlebihan serta cara mengolah yang kurang tepat. Seperti halnya mengonsumsi daging merah yang seharusnya mengandung gizi yang baik bagi tubuh, justru akan memicu penyakit apabila dimasak dengan cara yang salah.
“Makan daging merah bisa bikin hipertensi adalah mitos. Jadi sebenarnya, makan daging merah yang biasanya saat Lebaran adalah kambing, bukan karena daging kambing terus darahnya naik atau menyebabkan kolesterol,” jelas dr. Wismandari, dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin 24 April 2023.
“Daging itu sendiri kolesterolnya baik dibanding daging lainnya. Tapi yang bikin berbahaya adalah porsinya yang berlebihan lalu cara mengolahnya yang salah,” sambungnya.
Daging merah seperti daging kambing diketahui memiliki berbagai kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh, seperti protein, vitamin A, vitamin B, vitamin D, zat besi, zinc, dan kalium. Akan tetapi, semua kandungan tersebut bisa rusak dan menyebabkan penyakit karena pengolahannya yang salah. Seperti dimasak dengan terlalu banyak santan, digoreng, dan dibumbui dengan terlalu banyak garam.
“Memasak daging merah dengan banyak santan, digoreng, dan dibumbui dengan banyak garam itulah yang menyebabkan tensi darah naik. Daging kambing itu memang perlu energi lebih banyak untuk diolah dalam tubuh kita, sehingga kita merasa tubuh menjadi lebih hangat. Nah rasa hangat yang keluar karena pembakaran kalori itulah yang sering dikaitkan dengan tensi darah yang naik,” kata dokter Wismandari.
Selain daging merah, telur juga sering kali disebut sebagai sumber makanan yang bisa menyebabkan kolesterol. Padahal, telur mempunyai banyak kandungan gizi baik yang diperlukan oleh tubuh setiap hari mulai dari protein, vitamin, hingga zat besi.
“Pada satu butir telur, terkandung sekitar 200 mg kolesterol. Padahal, dalam satu hari tubuh hanya boleh mengonsumsi sekitar 300 mg kolesterol saja. Jadi kalau makan 2 butir telur akan kelebihan kandungan kolesterolnya. Maka makanlah sebutir telur lalu di butir kedua pisahkan kuning telurnya, karena kandungan kolesterol paling tinggi di kuning telur,” paparnya.
Setelah menjaga porsi makan agar tidak berlebihan saat Lebaran dan mencegah timbulnya penyakit, disarankan untuk lebih rajin berolahraga untuk membakar kalori dalam tubuh. Akan tetapi, jika dengan olahraga kadar kolesterol dalam tubuh masih tinggi, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter dan mengonsumsi obat yang diberikan untuk mengatasinya.
“Porsi dan cara masak harus diperhatikan. Apapun yang dimakan, porsinya ditakar. Kemudian, cara mengolah jangan semuanya disantan, digoreng, atau penuh lemak. Tapi kalau ternyata kolesterol jadi tinggi juga, mau ngga mau caranya adalah banyakin olahraga. Kalau masih tinggi juga, ya harus dengan obat. Perikasakan diri ke dokter,” tandasnya.